Minggu, 21 Desember 2025

Heboh, Ada Batu Abad 19 di Telukpucung, Benarkah?

- Senin, 27 Juni 2022 | 08:07 WIB

RBG.ID, BEKASI UTARA - Batu berukuran besar diamankan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk diteliti setelah diduga sebagai batu peninggalan sejarah yang usianya ratusan tahun. Batu yang saat ini masih ada di pemukiman warga RT 06/02, Kelurahan Telukpucung, Kecamatan Bekasi Utara itu di bagian ujungnya berbentuk gerigi. Diduga batu tersebut sebagai bagian mesin pengolah tebu menjadi gula pada zaman dahulu.

Selama puluhan tahun bongkahan batu itu berada di area pemukiman mereka, warga tidak sama sekali merasa ada yang spesial, dianggap sebagai batu biasa. Bahkan, pada saat batu tersebut berada di lahan yang akan dibangun rumah oleh warga, baru tersebut disingkirkan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Dari sisi sejarah, kuat diduga batu dengan bentuk gerigi di bagian ujungnya itu sebagai komponen dari mesin pabrik gula yang berada di wilayah tersebutlah. Analisa awal ini didukung oleh keberadaan perkebunan tebu di wilayah Utara Bekasi pada abad 18 sampai 19, jika benar, maka keberadaannya sejak abad 19, maka kisaran usia batu tersebut mencapai 120 tahun.

Ada yang masih kokoh, ada yang sudah hancur atau pecah. Sebuah batu yang masih ada di area pemukiman warga ditaksir memiliki panjang hingga 70 cm, 40 cm bagiannya sudah terpendam di dalam tanah, letaknya tepat bersentuhan dengan dinding pemukiman warga.

Satu lagi yang tersisa, ada di pinggir jalan Perjuangan. Namun, batu yang ada di tepi jalan ini sudah tidak lagi berbentuk seperti yang ada di area pemukiman warga, informasi yang didapat batu ini sudah pecah beberapa bagiannya sehingga tidak lagi ada tekstur bergerigi di bagian ujungnya. Satu lagi, sudah diamankan oleh Pemkot Bekasi.

Informasi yang didapat dari warga sekitar, cerita yang berkembang dan turun temurun batu tersebut jumlahnya mencapai 17 buah, sudah ada sejak abad 18 yang beratnya diprediksi mencapai 3 kwintal, sehingga tidak bisa dipindahkan dengan tangan kosong. Di lokasi ini, didapati cerita berdiri pabrik tebu dan pabrik padi."Gak ada yang tau (nilai sejarah batu tersebut), tau baru sekarang, sebelumnya (dianggap batu) biasa aja," kata Ketua RT setempat, Pungut (71), Minggu (26/6).

Batu yang saat ini berada tepat di sekitar rumah warganya itu, awalnya berada di tanah yang telah dibangun menjadi tempat tinggalnya. Saat rumah akan dibangun sekitar tahun 1990an, batu tersebut dipindahkan oleh orang tuanya bersama dengan tiga orang lain dengan cara dicungkil sedikit demi sedikit lantaran berat batu tidak memungkinkan untuk diangkat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X