RBG.ID, CIMAHI - Sejumlah peternak sapi di Kampung Cileuweung, Kelurahan Cipageran Kota Cimahi enggan melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternaknya.
Sebab, vaksinasi PMK yang dilakukan Dispangtan Kota Cimahi dianggap belum mampu mengatasi masalah tersebut.
Salah seorang peternak, Amin (63) mengatakan, efek dari vaksinasi pertama PMK yang diberikan tidak membuat sapinya terbebas dari penyakit PMK. Pasalnya setelah divaksin masih ada sapi yang sakit.
"Sebenarnya masih ada sapi yang sudah divaksin masih terpapar PMK, sehingga tidak begitu pengaruh vaksin itu, jadi sekarang malas untuk vaksin kedua," ujarnya, (25/10).
Ia mengatakan, efek masih terpaparnya PMK kelompok peternak Mitra Berkah yang berjumlah 22 peternak terdapat 200 sapi, biasanya menghasilkan 1.200 liter susu, sekarang berkurang hingga lebih dari 50 persen.
“Sekarang kita hanya mendapatkan 500 liter/hari, ini disebabkan virus PMK yang menyerang seluruh peternak,” jelasnya.
Bahkan menurunnya hasil susu di tengah wabah PMK bahkan membuat salah satu peternak mengalami kebangkrutan karena mahalnya biaya perawatan hewan ternak yang terjangkit PMK.