RBG.ID, NGAMPRAH - Ribuan hewan ternak di Kabupaten Bandung Barat terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Mayoritas hewan ternak yang terserang virus ini yakni sapi perah.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat, hewan yang terpapar mencapai 4.904 ekor dan 3.609 diantaranya telah dinyatakan sembuh.
Kadispernakan Kabupaten Bandung Barat, Undang Husni Thamrin menjelaskan, sapi yang terpapar PMK tersebut tersebar di beberapa wilayah peternakan masyarakat di Kabupaten Bandung Barat.
"PMK di KBB tersebar di 42 desa di 14 kecamatan. Kecamatan Lembang dan Parongpong tercatat menjadi wilayah dengan populasi sapi terpapar PMK tinggi," jelasnya.
Ia menyebut, kendati presentase kematian hewan ternak akibat PMK cukup rendah. Namun puluhan hewan mati dan sebagian harus dipotong paksa.
"Sejauh ini ada 84 ekor yang mati di kandang akibat PMK. 104 ekor dipotong paksa karena dikhawatirkan sapi PMK semakin parah," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kerugian ekonomi yang dialami peternak kurang lebih mencapai Rp8,5 miliar sejak pertama kali masuk Bandung Barat pada 27 Mei 2022 lalu.