RBG.ID - Mencari nafkah itu wajib hukumnya. Bagi laki-laki, mencari nafkah itu keharusan. Tapi bagaimana dengan pekerja berat? Apakah boleh membatalkan puasa?
Walau mencari nafkah itu wajib, tapi puasa di bulan Ramadhan juga wajib. Apakah pekerja berat boleh membatalkan puasa di bulan Ramadhan?
Jika boleh, apakah ada syarat tertentu? Mengenai hal ini, mari simak penjelasan para ulama tentang pekerja berat terkait kebolehan membatalkan puasa bagi pekerja berat.
Baca Juga: Buya Yahya Menjawab: Bagaimana Hukum Merokok Saat Berpuasa Dapat Membatalkan Puasa?
Dalam kitab "Bughyatul Mustarsyidin" karya Sayyid Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin Umar al-Masyhur, pekerja berat diperbolehkan membatalkan puasanya.
Namun, tidak serta merta hanya membatalkan puasa saja. Mereka yang pekerja keras harus memenuhi enam syarat berikut jika ingin membatalkan puasanya:
1. Pekerjaan tidak bisa ditunda.
2. Tidak bisa dilakukan malam hari, atau jika dilakukan di malam hari akan menimbulkan kerugian, misalnya merusak hasil panen.
Baca Juga: Saat Berpuasa Mencium Aroma Minyak Wangi, Apakah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Buya Yahya
3. Menimbulkan kelelahan yang signifikan.
4. Tetap berniat puasa di malam hari, lalu boleh berbuka jika benar-benar mengalami kesulitan di siang hari.
5. Niat berbuka harus karena keringanan syariat, bukan sekadar keinginan pribadi.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Ghibah Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan? Ini Kata Ustadz Abdul Somad
6. Tidak menjadikan pekerjaan sebagai alasan untuk berbuka jika sebenarnya masih mampu berpuasa.