Kisah Nabi Isa dan 3 Potong Roti, Pelajaran Tentang Kejujuran dan Dampak Buruk Keserakahan

Mereka tertarik dengan emas tersebut dan mengancam akan membunuhnya jika tidak menyerahkannya. Pengikut itu lalu menawarkan untuk membagi emas tersebut bertiga, dan mereka menyetujuinya.

Mereka merasa lapar dan memutuskan untuk membeli makanan. Pengikut Nabi Isa AS pergi untuk membeli makanan sementara dua orang lainnya menjaga emas.

Saat pengikut itu pergi, kedua orang asing itu merencanakan untuk membunuhnya agar bisa mendapatkan bagian emas yang lebih besar.

Baca Juga: Menang Come Back atas Maroko, Skuad La Furia Roja Tantang Prancis di Partai Final Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Setelah si pengikut kembali dengan makanan, kedua orang itu langsung membunuhnya. Namun, makanan yang dibawa oleh pengikut tersebut telah diberi racun, sehingga kedua orang asing itu juga mati setelah memakannya.

Beberapa waktu kemudian, Nabi Isa AS bersama murid-muridnya melewati tanah lapang tersebut dan menemukan tiga mayat di samping bongkahan emas.

Nabi Isa AS mengenali salah satu mayat sebagai pengikutnya yang dulu mengambil roti.

Beliau menjelaskan asal-usul emas dan mayat itu, lalu berkata, "Inilah dunia dan keburukan yang diakibatkannya. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia."

Baca Juga: Bantah Tudingan Penggelapan Mobil Kimberly Ryder, Pengacara Edward Akbar Sebut Harta Milik Bersama

Pelajaran yang Dapat Diambil

1. Kejujuran dan Amanah:

Nabi Isa AS mengajarkan pentingnya berkata jujur dan memegang amanah. Kebohongan kecil tentang satu potong roti akhirnya membawa sahabat itu kepada kehancuran. Dalam Al-Qur'an, kejujuran dan amanah adalah nilai yang sangat dihargai:

"Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya."
(QS. An-Nisa 4:58)

Baca Juga: Warganet Beraksi, Fakta Baru Marissa Putri yang Tabrak Ibu-ibu Usai Konsumsi Alkohol: Orang Tua Cerai, Ibu Tinggal di Kontrakan

2. Godaan Duniawi dan Keserakahan: