Bukan kader partai yang mengandalkan popularitas serta uang untuk bisa terpilih. Dengan sistem yang ada, persaingan bakal terjadi tak hanya antar partai, melainkan juga dalam satu partai.
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2023: 7 Wakil Lolos, Ganda Putra Mendominasi
Karena itu, Hasto mendorong seluruh kader PDIP untuk tetap mengedepankan spirit bergotong-royong dan tidak melunturkan semangat kerja sama antarcaleg.
Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat menambahkan, partainya akan menyusun strategi untuk memastikan para caleg bisa bekerja sama dalam pemenangan.
Dengan demikian, tidak terjadi praktik kanibalisme politik yang menjadi ancaman dari demokrasi liberalisme-kapitalisme.
Djarot menegaskan, PDIP segera melakukan pendidikan politik yang akan diikuti bacaleg mulai dari DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
"Ini akan kami lakukan begitu selesai atau menjelang selesai ditetapkannya DCT (daftar calon tetap),” ungkapnya.
Lebih lanjut Djarot menyebut, para caleg juga memiliki keterikatan dalam Pilpres 2024, seperti yang sudah terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019.
Baca Juga: Tuntut Pemilu Ditunda, Gugatan Partai Berkarya Ditolak PN Jakpus
"Setiap caleg punya tanggung jawab yang sama dengan pengurus partai dari anak ranting, ranting, DPC, DPD, hingga DPP dalam mengampanyekan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden," tandasnya. (lum/hud)
Artikel Terkait
Sidang Pleno Pembacaan Putusan Gugatan Sistem Pemilu Hanya Dihadiri 8 Hakim MK
Mahkamah Konstitusi Putuskan Gunakan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Tetap Coblos Caleg
Tolak Permohonan Judicial Review, MK Putuskan Sistem Pemilu 2024 Tetap Terbuka
Keputusan MK Soal Sistem Pemilu Tetap Proporsional Terbuka, Berita Gembira Bagi Demokrasi Kita
MK Putuskan Sistem Pemilu Dilaksanakan Secara Proporsional Terbuka, Begini Reaksi Elit PDI Perjuangan
Asep Wahyuwijaya: Putusan MK Terkait Sistem Pemilu Sangat Pro Demokrasi yang Bersih dan Sehat
Perbedaan Sistem Pemilu Terbuka dan Tertutup di Indonesia