RBG.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan memimpin pertemuan Regional Consultation on Culture and Arts Education. Pertemuan ini digelar atas kerja samanya dengan UNSCO Regional Science Bureau for Asia and the Pacific pada 13-14 Februari.
Pertemuan yang dilakukan di Jakarta secara daring ini menjadi salah satu rangkaian proses pembahasan Kerangka Pendidikan Seni dan Budaya yang telah UNESCO gagas secara inklusif.
"Hasil dari pertemuan-pertemuan di seluruh kawasan yang berupa rekomendasi ini kemudian akan didiskusikan pada World Conference on Culture Arts Education yang akan diselenggarakan oleh UNESCO pada Desember 2023 di Uni Emirat Arab," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dalam rilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), kemarin, Rabu (15/2).
BACA JUGA: Tingkatkan PMB, Fisipkom Unida Kunjungi SMK Galileo
Pada pertemuan yang dihadiri oleh 93 ahli ini, hilmar menjelaskan sejumlah topik pembahasan yang menyangkut pengembangan program dan kebijakan edukasi dan budaya di kawasan Asia Pasifik.
Topik-topik tersebut di antaranya evaluasi dampak kauntitatif dan kualitatif pada pendidikan seni dan budaya kawasan Asia Pasifik, identifikasi masalah, tantangan, dan peluang spesifik di kawasan Asia Pasifik, serta prioritas pengembangan program dan kebijakan di bidang kebudayaan di masa yang akan datang.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
Mendikbud Belanda Beri Kuliah Umum di UI
24 Januari Hari Pendidikan Internasional, Simak Sejarahnya
Ratusan Siswa Ikuti Pendidikan Bintara Polda Metro Jaya Gelombang I
70 Ribu Siswa Gakin Dapat Bantuan Pendidikan, Kepala Dispendik Surabaya: Langsung ke Kelurahan
Dinas Pendidikan Kota Bekasi Melarang Siswa Bergabung dengan Geng Motor