M. Isom Yusqi menegaskan, melalui kebijakan BOS majemuk maka setiap madrasah mendapatkan alokasi dana berbeda-beda.
Baca Juga: Warung Kelontong di Bekasi Diserbu Begal, Perempuan Ini Nekat Melawan
Itu disesuaikan dengan patokan indeks kemahalan untuk masing-masing daerah.
M. Isom Yusqi menyontohkan, alokasi dana BOS untuk sekolah atau madrasah di Jawa, berbeda dengan di Papua.
Sebab, indeks kemahalan di Papua lebih tinggi dibandingkan di Jawa.
Baca Juga: Pria Ini Tiba-tiba Hilang di Bogor Saat Menunggu Mertua di Rumah Sakit
Dengan adanya sistem BOS majemuk tersebut, diharapkan satuan pendidikan bisa memenuhi kebutuhan operasionalnya.
Patokan biaya operasional, sudah bisa disesuaikan dengan indeks kemahalan di daerah setempat.
’’Kami harapkan, ini dapat meningkatkan mutu pendidikan di madrasah,’’ jelas M. Isom Yusqi.
Baca Juga: Cuti Tunggu Istri Lahiran, Anggota Polsek Tanah Sareal Tewas Ketabrak Kereta
M. Isom Yusqi mengungkapkan, penggunaan dana BOS tepat sasaran.
Selain itu, dilaporkan secara akuntabel kepada lingkungan sekolah dan pemangku kebijakan terkait.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Anime Genre Fantasy yang Wajib Kamu Tonton Saat Kamu Merasa Bosan
Prosedur proses pencairan dana BOS di madrasah dilakukan secara online dengan mengisi EDM dan eRKAM pada aplikasi eRKAM versi kedua milik Kemenag. (wan)
Artikel Terkait
Kejati Jabar Tetapkan Empat Tersangka Dugaan Korupsi Dana BOS Madrasah
Disdikpora: Tata Kelola BOS Meski Baik
Bos Toko Kelontong Diduga Dipukul Benda Tumpul Sebelum Tewas
Bos Toko Kelontong Dibunuh Mantan Pegawai
Mahasiswa Minta Usut Kasus Korupsi Dana BOS Madrasah di Bogor