"Kalau mahasiswa parkir sembarangan nambah kerjaan bagi securitynya karena harus dikempesin bannya dan di rantai motornya," jelas Ela Nurlela, pihak keamanan Politeknik Negeri Jakarta.
Harapannya, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta mematuhi untuk tidak parkir sembarangan, agar semuanya aman dan tidak takut akan adanya kehilangan motor.
"Kalau patuh parkir motornya jadi enak, buat diskusi juga enak engga perlu cemas mikirin motor hilang," papar Ela Nurlela.
Untuk menitipkan kendaraan harus menunjukkan STNK. Hal tersebut, bertujuan untuk mencocokkan nomor kendaraan yang dititipkan dengan STNK.
Jika terjadi sesuatu pada kendaraan tersebut, maka itu menjadi tanggung jawab petugas parkir.
Parkiran motor dalam sehari dapat mencakup kurang lebih 3.000 motor. Tapi jika seluruh mahasiswa sudah melakukan pembelajaran tatap muka, parkiran tidak cukup untuk menampung seluruh mahasiswa.
BACA JUGA : Asyiknya Naik Bipol ke Politeknik Negeri Jakarta
Untuk biaya parkiran motor mahasiswa dikenakan sebesar Rp 1.000, yang nanti anggaran dari uang parkiran akan dialokasikan ke negara.