RBG.ID - 21.409 mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 6 akan ditempatkan di lebih dari 4 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi.
Mahasiswa yang tergabung dalam Kampus Mengajar berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia tersebut akan ditempatkan sebagai mitra guru untuk mendorong peningkatan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi di sekolah sasaran.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim melepas para mahasiswa yang berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar sebelum berangkat ke sekolah tujuan.
Baca Juga: Nias Selatan Sumut Diguncang Gempa M 4, Berikut Info dari BMKG
Kampus Mengajar merupakan salah satu program unggulan atau program flagship Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan kesempatan belajar di luar program studi bagi seluruh mahasiswa Indonesia.
Kampus Mengajar sebagai salah satu program unggulan MBKM telah berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di jenjang SD dan SMP.
“Perjalanan panjang MBKM telah membuktikan bahwa dalam menghadirkan kemerdekaan dalam belajar, mahasiswa tergerak untuk berkreasi dan berinovasi sebagai persiapan mengarungi lautan luas setelah lulus dari perguruan tinggi. Dan juga untuk memberikan kontribusi bagi sesama,” terang Nadiem.
Baca Juga: Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi, Pemerintah Buat Mekanisme Baru, Begini Penjelasan Wakil Presiden
Ia menerangkan, selama masa penugasan dalam Kampus Mengajar, mahasiswa akan berkolaborasi secara aktif dalam menyusun strategi pembelajaran literasi dan numerasi, melakukan pendampingan dalam pemanfaatan dan pengelolaan buku bacaan bermutu, serta membantu guru dan tenaga kependidikan dalam mengakselerasi adaptasi teknologi yang akan membantu proses belajar mengajar.
Pada angkatan pertama hingga kelima, Program Kampus Mengajar telah mengirim lebih dari 91 ribu peserta mahasiswa untuk bertugas di 21.409 sekolah sasaran pada jenjang SD dan SMP. Pada angkatan keenam, program ini memperluas jangkauan sekolah sasaran dengan menambahkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sebelum melepas peserta Kampus Mengajar yang akan memulai penugasan pada pekan mendatang, Nadiem menyampaikan harapannya agar para mahasiswa memiliki semangat yang jauh lebih besar untuk memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan sebaik mungkin.
Baca Juga: Tarkam di Cigudeg Berakhir Ricuh, Kapolsek: Ada Korban, Tapi Bukan Terjadi di Lapangan
“Ambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari Ibu/Bapak guru dan kepala sekolah yang sudah berpengalaman dalam mengajar dan menjadi pemimpin, dan jangan ragu untuk berbagi pengetahuan yang adik-adik miliki kepada pelajar di sekolah sasaran masing-masing sebab transfer ilmu dan pengalaman adalah kunci dari keberlanjutan Merdeka Belajar. Selamat berjuang, jadilah garda depan yang memimpin gerakan merdeka belajar,” tuturnya.
Sebagai program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik, Kampus Mengajar menjadi bagian penting dari upaya Kemendikbudristek melakukan pemulihan dan transformasi pembelajaran terutama pascapandemi COVID-19 yang terjadi beberapa tahun terakhir.