"Hemat saya, usut tuntas semua kekisruhan PPDB zonasi ini, saya khawatir ada potensi jual beli bangku dibalik semua ini. Saya denger langsung kok kalo ada harga atas kursi pendaftaran lewat jalur patgulipat seperti ini. Perwakilan dari Ombudsman dan team Saber Pungli harus melakukan investigasi langsung. Periksa seluruh pegawai KCD dan Kepala Sekolah yang diduga terlibat dalam permainan ini," tutur Asep Wahyuwijaya.
Baca Juga: Diprediksi Bakal Debut Bulan Depan, Penggemar Tak Sabar Sambut BABYMONSTER
Ke depan, tegas Asep Wahyuwijaya, membangun SMA atau SMK Negeri harus menjadi keniscayaan.
Menyejajarkan kualitas sekolahnya pun harus menjadi agenda besar.
"Saya tahu kok masih ada ratusan kecamatan di Jawa Barat ini yang belum memiliki SMA Negeri. Makanya PPDB selalu menjadi masalah karena negara memang tidak menyediakan kursi sekolah negeri yang cukup," ungkap Asep Wahyuwijaya.
Baca Juga: Jungkook BTS Jadi Solois K-Pop Pertama Tembus Nomor 1 di Chart Spotify Viral 100 Global
Ia menambahkan, jangan terus-terusan membangun alun-alun atau bangunan fisik mercusuar yang pupujieun, seperti bikin patung saja.
"Membangun sekolah jauh lebih penting dan fundamental untuk menyiapkan sumber daya manusia yang hebat di kemudian hari selain supaya problem klasik rebutan kursi masuk ke SMA Negeri tak terus berulang," pungkas Caleg DPR RI Partai NasDem tersebut. **