Ajak anak mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat dan benar.
Misalnya, “Kalau adik sedih, boleh menangis, tapi tidak perlu menjerit,” atau “Kalau marah, boleh bilang, ‘Aku marah,’ tapi jangan melempar barang.” Mengajarkan aturan sosial akan membantu anak mengungkapkan emosi dengan lebih bijak.
Baca Juga: Menteri Hanif Faisol akan Stop Rumah Makan Dan Hotel Buang Sampah Ke TPA
3. Memberikan Kesempatan Pada Anak untuk Mengekspresikan Emosi
Memberi ruang bagi anak untuk mengekspresikan emosinya adalah salah satu cara terbaik.
Misalnya, biarkan mereka tenang sejenak saat sedang marah atau beri waktu menangis ketika sedih. Cara ini dapat mendukung anak dan membuat nya merasa aman.
Baca Juga: Tidak Tayang di TV, Laga Bigmatch AC Milan vs Napoli di Serie A 2024-2025 Bisa Disaksikan di Sini
4. Tawarkan Bantuan agar Anak Lebih Tenang
Berikan dukungan saat anak merasa kewalahan dengan emosinya. Pelukan atau kata-kata menenangkan dari orang tua sangat membantu.
Misalnya, “Adik sedih? Sini Mama peluk supaya tidak sedih lagi,” atau “Apa yang Ayah bisa bantu, supaya Kakak marahnya reda?”
Dengan begitu, anak akan memahami bahwa terdapat cara yang positif untuk menghadapi emosi.
Baca Juga: 5 Buah dengan Kandungan Gula Terbanyak, Sumber Energi Alternatif untuk Cukupi Nutrisi Harian
Anak-anak yang bisa mengelola emosinya cenderung lebih mudah beradaptasi dalam situasi sosial dan memahami perasaan teman-temannya.
Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih terbuka dan peduli terhadap sekitarnya.
Mengajarkan anak mengenali dan mengelola emosi bukan hanya membantu perkembangan sosialnya, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam kehidupannya.