RBG.ID - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan, skripsi hingga disertasi bukan sebagai syarat kelulusan menjadi perhatian berbagai pihak termasuk IPB.
Rektor IPB (Institut Pertanian Bogor), Prof Arif Satria mengungkapkan, pihaknya mendukung transformasi standar nasional pendidikan tinggi tersebut.
Lebih lanjut Rektor IPB mengatakan, transformasi standar lulusan yang diatur melalui kebijakan tersebut tak akan menurunkan mutu alumni.
Rektor IPB menyontohkan, mahasiswa membuat proposal bisnis sebab tak semua harus jadi peneliti, ada yang tertarik jadi pengusaha hingga aktivis di masyarakat.
”Yang harus dikuasai seoarang mahasiswa adalah kemampuan menulis dari perencanaan tersebut. Itu yang akan jadi keterampilan baru masa depan,” ungkap Rektor IPB.
Menurut Rektor IPB, keterampilan berkomunikasi tidak hanya sebatas lisan melainkan tulisan.
Baca Juga: Cek! Sejumlah Titik Tol Jagorawi dan Tangerang Arah Jakarta Alami Kepadatan Pagi Ini
Menulis, sambung Rektor IPB, dapat menggambarkan cara berpikir seseorang.
“Mahasiswa kami beri dalam tugas akhirnya, tak wajib penelitan serta skripsi. Mereka bisa menulis (proyek, red) apa yang diminati dalam proses peningkatan skills,” pungkas Rektor IPB. **
Artikel Terkait
Mahasiswa Tingkat Akhir Merapat, Ini Tips dan Trik Persiapan Sidang Skripsi
Keluarkan Aturan Baru, Mendikbudristek Nadiem Makarim Sebut Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Lagi Untuk Bisa Lulus
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim: Skripsi Dihilangkan, Ini Syaratnya
Skripsi Dihilangkan, Ini Dampak Positif Bagi Perguruan Tinggi
Nadiem Makarim: Ini Dampak Positiff Jika Aturan Skripsi dihilangkan
Lihat Sistem Perguruan Tinggi Sebelum dan Sesudah Aturan Tugas Akhir Skripsi
Inilah Asal Usul Skripsi yang Kini Dihapus Mendikbudristek jadi Syarat Kelulusan di Perguruan Tinggi