“The impact of the information and communication sciences on our society, politics and economy is a well-established phenomenon,” ujarnya.
Baca Juga: Viral! Curhatan Lulusan Teknik Mesin UI Kalah Saing Sama Lulusan STM Saat Melamar Kerja
Menurutnya, Satu hal yang diajarkan pandemi kepada kita adalah ketergantungan total Informasi. Bukan materi dan bukan pula energi.
Dilanjut dengan pembicara kedua yaitu Dr.Ir Djuara P. Lubis dari IPB University yang membahas mengenai komunikasi pembangunan mulai dari sejarah singkat, teori dan metodologi dan arena yang digunakan.
Selain itu, ia juga memaparkan mengenai konsep kunci, disiplin dan bidang di DEVCOM.
Baca Juga: Kebakaran Rumah Tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat: Tidak Ada Korban Jiwa
Kemudian dilanjutkan oleh pembicara ketiga yang disampaikan oleh Dr. Hartanto. Dosen program studi Hubungan Internasional UPN Veteran Jakarta ini memaparkan materinya yang berjudul “Membangun Kolaborasi Yang Kuat Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Di Asean Melalui Analisis Swot”.
Dengan membahas mengenai pentingnya pembangunan berkelanjutan di ASEAN, ia menjelaskan, pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Pembangunan berkelanjutan ini sangat penting bagi kemakmuran jangka panjang, stabilitas, dan kesejahteraan masyarakat ASEAN.
Baca Juga: Harga Emas Antam 30 Mei 2023, Ada Kenaikan Harga Beli dan Jual
Adapun aspek-aspek utamanya adalah mengenai pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial, dan perlindungan lingkungan.
Selain menjelaskan mengenai pentingnya pembangunan berkelanjutan di ASEAN, beliau juga memaparkan analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kolaborasi yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
Baca Juga: Jatuh Dari Saku Celana, Seorang Warga Minta Bantuan Damkar Evakuasi Ponsel yang Jatuh ke Saluran Air
"Berdasarkan Analisis SWOT tersebut kita dapat mengidentifikasi implikasi strategis untuk membangun kolaborasi yang kuat di ASEAN. Dengan mengembangkan peta jalan pembangunan berkelanjutan regional, membina kemitraan berbagai pemangku kepentingan, serta mendorong harmonisasi kebijakan dan kerangka kerja regulasi merupakan strategi kolaborasi," jelas Hartanto.
Sebagai penutup, Hartanto menyebutkan, analisis SWOT memberikan wawasan yang berharga dalam membangun kolaborasi yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
Artikel Terkait
Seminar Nasional Pascasarjana FKM UI: Pentingnya Mitigasi Bencana yang Timbul Dari Perubahan Iklim
Pertajam Aktualisasi Pancasila, Komunitas 234 SC Gelar Seminar Kebangsaan
Seminar Nasional NICe Targetkan Seratus Inovasi Baru
Seminar Kurban Pasca Pandemi, Dorong Kebangkitan Ekonomi Umat
Seminar Kebangsaan, Bangkitkan Pengawasan Kebijakan Pemkot Depok
Pengusaha Hotel di Bogor Ikuti Seminar Bahaya Cyber Attack
Hadiri Seminar Riset, Wapub Subang Paparkan 105 Inovasi Layanan SPBE