RBG.id - Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor kembali menunjukkan perannya sebagai ruang tumbuh kreativitas dan kolaborasi melalui Communication Festival (Confest) KPI UIKA 2025.
Acara ini digelar di Aula Prof. Abdullah Shiddiq. Kegiatan ini menjadi etalase potensi mahasiswa sekaligus penguatan citra UIKA sebagai kampus yang mendukung pengembangan akademik dan nonakademik.
Ketua HIMA KPI UIKA Bogor Muhammad Ibnusina Takdir menjelaskan, Confest 2025 dirancang sebagai platform terbuka yang tidak hanya melibatkan mahasiswa internal, tetapi juga merangkul siswa SMA serta mahasiswa KPI dari berbagai kampus di wilayah Jabodetabek. Langkah ini sejalan dengan semangat UIKA Bogor sebagai kampus yang terbuka terhadap kolaborasi dan pertukaran gagasan.
“Confest ini kami jadikan wadah bagi siswa SMA, mahasiswa KPI UIKA, dan mahasiswa KPI dari kampus lain untuk menyalurkan bakat, minat, serta keahlian, baik di bidang akademik maupun nonakademik,” ujarnya.
Mengusung tema “Satu Suara, Seribu Karya”, Confest KPI UIKA 2025 menjadi representasi semangat persatuan gagasan dalam dunia komunikasi dan penyiaran.
Tema tersebut mencerminkan upaya menyatukan beragam perspektif mahasiswa menjadi karya-karya yang bernilai dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Maknanya adalah bagaimana suara dan ide anak-anak KPI bisa disatukan menjadi berbagai karya, baik akademik maupun nonakademik,” kata nya.Baca Juga: Antusiasme Penonton Terus Mengalir, Agak Laen: Menyala Pantiku! Tembus 8 Juta
Lebih lanjut, ia menyebut Confest sebagai tonggak penting dalam perjalanan organisasi mahasiswa KPI UIKA. Pasalnya, kegiatan ini merupakan penggabungan dua agenda besar sebelumnya, yakni Festival KPI dan KPI Cup, menjadi satu event terpadu yang lebih besar dan terstruktur.
“Ini event besar pertama kami. Confest 2025 menjadi langkah awal untuk menciptakan legasi atau warisan bagi mahasiswa KPI selanjutnya agar terus dilanjutkan dan dikembangkan,” ungkapnya.
Dari sisi penyelenggaraan, Ketua Pelaksana Confest KPI UIKA 2025 Alansah mengatakan, bahwa proses perencanaan dilakukan secara matang dan profesional.
Panitia menyusun konsep melalui diskusi internal maupun eksternal, lalu membentuk divisi dengan pembagian tugas yang jelas untuk memastikan setiap rangkaian acara berjalan optimal.Baca Juga: Pesona Homestay Desa Wisata Osing Banyuwangi, Rasakan Sensasi Tinggal di Rumah Adat dengan Suasana Alam Memukau
“Kami menyusun konsep, berdiskusi dengan mahasiswa internal dan luar kampus, lalu membagi tupoksi setiap divisi dari awal hingga akhir agar acara berjalan teratur sesuai porosnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, tantangan utama datang dari beragamnya latar belakang panitia serta keterbatasan anggaran. Namun, hal tersebut justru menjadi pembelajaran berharga dalam membangun kerja tim, komunikasi, dan manajemen acara berskala besar.
Artikel Terkait
PKS dan KIM Plus Resmi Usung Rawon, Simak Profil Ridwan Kamil dan Suswono yang Pernah Mengajar di UIKA Bogor Ini
KPI UIKA Bogor x KPID Jawa Barat Gelar Seminar Literasi Media Tuk Masa Depan Demokrasi Jelang Pilkada Serentak 2024
KPI UIKA Bogor Gandeng KPI Pusat Gelar Seminar Gerakan Literasi, Sinergi Tuk Dongkrak Tayangan Berkualitas
Kontribusi Nyata Wujudkan Generasi Emas, Kelompok 19 KKN UIKA Bogor Gelar Sosialisasi Anti Bullying
Workshop Audio Visual 2025: UKM MAVNet UIKA Bogor Sukses Hasilkan Sejumlah Film Pendek Baru dalam 3 Hari