Tim yang terdiri atas sejumlah dosen Departemen Proteksi Tanaman IPB University tersebut merupakan ahli-ahli serangga, virus, cendawan, nematoda, dan bakteri.
Tim ahli juga bekerja sama dengan Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura, Kementerian Pertanian dan jaringan petani mitra IPB University.
Baca Juga: Mau Tau, Ini 10 Kampus Terbaik di Jawa Barat yang Menjadi Favorit Calon Mahasiswa
Selain terjun langsung di lahan secara bersama-sama, sejumlah sampel bawang juga sedang dikirimkan dari Nganjuk dan Kulonprogo baik oleh petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) maupun kelompok tani ke IPB University untuk penelitian lebih mendalam.
Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Prof Suryo Wiyono menuturkan, ”Kegiatan ini adalah tradisi Fakultas Pertanian IPB University untuk selalu hadir dan tidak membiarkan petani berjuang sendirian.
Setelah investigasi lapangan dan quick analysis di laboratorium, tim ahli Klinik Tanaman akan segera memberikan rekomendasi pengendalian dan langkah-langkah lain yang perlu diambil dengan melibatkan instansi terkait.”
Baca Juga: Bus dan Truk Dilarang Lewat Jalan Raya Tajur Imbas Longsor, Diminta Gunakan Tol Jagorawi
Dalam waktu sebulan, Suryo Wiyono mengharapkan sejumlah media diseminasi yang memuat rumusan rekomendasi dan policy brief selesai disusun.
Artikel Terkait
19 Formasi PPPK Tenaga Kesehatan Tersedia di IPB University, Lihat Rincian dan Persyaratannya Di Sini
Ratusan Alumni IPB Gowes Susuri Kampus Sejauh 60 Kilometer
Yang Berminat jadi Dosen IPB Ada Lowongan 137 CPNS, Cek Syarat dan Cara Daftarnya di Sini
UI dan IPB Jalin Kerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jeju Korea Selatan
Waw Keren, Mahasiswi Doktor di IPB University Jadi Lulusan Tercepat dengan IPK 4.00
Keren, Mahasiswa IPB University Ciptakan Smarties untuk Mengurangi Budaya Menyontek Siswa
Mahasiswa IPB Raih Medali Perak dalam Siclus 2023, Usung Inovasi Net Zero Emission