RBG.ID - Jika ada yang bertanya, kota mana di Indonesia yang paling beruntung selama era reformasi?
Jawabannya satu, yakni Palembang. Kenapa? Sebab selama kurun waktu 14 tahun yaitu selama 2004-2018, Palembang mampu mengubah diri dari sebuah kota kecil yang tak mempunyai hotel berbintang menjadi kota besar yang menyedot pundi-pundi para pebisnis kelas kakap.
Prestasi tersebut lahir berkat kemampuannya menjadi penyelenggara kegiatan olahraga berskala nasional serta internasional.
Hal ini, terjadi sebab adanya solidaritas yang kuat di antara sesama orang Palembang.
Mereka mengenyampingkan perbedaan aliran politik serta lain sejenisnya, kemudian bersatu serta bekerja sama mempejuangkan Palembang jadi kota bertaraf internasional. Kota yang bisa menggema di seluruh dunia.
Awal kebangkitan itu dimulai dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI di Sumatera Selatan pada 2 hingga 14 September 2004.
Baca Juga: Low Budget! 8 Destinasi Wisata Bulan Madu Surga Tersembunyi di Indonesia, Romantis Paling Favorit
Program tersebut melibatkan 5.660 atlet, 2.830 orang official, 1.000 orang wasit serta 75 orang technical delegate.
Ditambah penonton serta para pendukung lainnya dari semua provinsi di Indonesia.
Dua pekan berselang, diselenggarakan Pekan Olahraga Cacat Nasional (Porcanas) pada 30 September-4 Oktober 2004. Acara ini diikuti 1.000 orang atlet serta official, 68 orang wasit hingga 8 orang technical delegate.
Bangun infrastruktur
Demi menyukseskan pesta olahraga itu, pemerintah membangun kompleks olahraga di Jakabaring.