Baca Juga: Cuma di Sini Bisa Nongkrong Sekaligus Main di Sungai, Yuk Intip Lokasinya
Tentu tidak terlalu penting ingin tahu urusan orang lain, walaupun sangat perlu.
Roy adalah sosok manusia yang pendiam. Duduk di pinggir jalan sambil berjualan madu di botol, ada tas rajutan, gelang juga iket asli Baduy. Jika iya di rindukan sosoknya, tiba-tiba muncul.
Ada kisah tentang pengalaman dirinya membantu ibu-ibu yang sulit melahirkan bahkan menurut dokter kandungan sampai divonis bisa salah satu yang meninggal karena ada kelainan.
Iya pegang perut ibunya dan diberi air mineral, kemudian dibasuh dan digosok di perut ibu yang malahirkan. "Kehendak Gusti Allah...", ungkapnya sembari memejamkan mata. Ibu tersebut terasa ringan ingin melahirkan.
Melahirkan di jalan dengan selamat maka diberi nama anaknya "Putra Pajajaran". Tentu anaknya laki-laki.
Atas kejadian itu, Roy sangat didambakan. Ada juga yang memanggilnya "anak karuhun", iya terima saja.
Kini Putra Pajajaran sering bermain menemui Roy di pinggir jalan dengan membawa air mineral dan sepotong roti.
Sangat senang tentu Roy. Rotinya enak mengandung daging. Walau dagingnya di buang ke parit untuk ikan. Roy tidak pernah makan daging atau ikan.
Tidak pernah makan yang bernyawa.
Aku sangat senang berdiskusi di sela waktu tidak sibuk.
Anak itu ada ke istimewaan. "Madunya asli dan manjur", ungkapku di tengah keramaian yang mengerumuninya. Iya hanya tersenyum kecil sembari memegang tangan orang lain. (*)
Karya: Ace Sumanta