Membaca sejarah Sunda di masa silam penuh dengan ketidakpastian walau Kerajaan Sunda adalah nyata adanya. Berdasar pada cataran sejarah, Pakuan Pajajaran merupakan kerajaan diNusantara. Berdiri sejak 1030 M., walau hancur karena serangan Kesultanan Banten tahun 1579 M dengan kerajaan terakhir Prabu Surya Kencana.
Sejak itu, kesimpangsiuran mulai terjadi karena hampir seluruh data dan dokumen hilang. Batu penobatan menjadi raja-raja di Kerajaan Sunda pun ikut dirampas yakni Palangka Sriman Sriwacana.
Cerita rakyat terus berkembang. Ada yang mengatakan Raja Pajajaran belum meninggal alias nilem atau ngahiang.
Baca Juga: Ada Cafe Nuansa Pantai? Bukan di Sentul, Bukan di Bandung, apa lagi di Bali, Tapi Disini Lho
Sampai sekarang yang menjadi makamnya tidak ketemu. Adapun yang ada adalah patilasan atau makomnya. Cerita Pantun Bogor banyak mengisahkan hal itu.
Terlepas dari sejarah itu, cerita rakyat maupun dongeng atau juga foklor sangat kuat di Bogor sehingga menjadi tradisi cerita rakyat Pakuan Pajajaran.
Tidak aneh jika kejadian yang tidak masuk akal di Bogor. Contoh kecil adalah pesawat Sukoi melintasi Gunung Salak. Hancur berkeping-keping.
Itulah mistik yang belum terkuak di Tanah Sunda Pakuan Pajajaran. Sehingga menyimpan misteri yang sangat dalam.
Baca Juga: Mahasiswa IPB Raih Medali Perak dalam Siclus 2023, Usung Inovasi Net Zero Emission
Peristiwa saat ini banyak terjadi saat ini, maka sudah menjadi tradisi.
Roy si anak Banten sudah pergi tidak nampak batang hidungnya. Iya adalah banyak menolong di Bogor ini.
Katanya selain lahirnya sungsang alias Nurujun istilah lokal. Jadi bukan lahir kepala duluan alias kaki duluan sehingga agak susah.
Di kampungnya tidak mengenal bidan. Lahirnya ditolong muparaji atau istilahnya ma beurang. Sehingga dikenal orang pinter. Tangannya membawa berkah.
Sudah biasa hidup di kota, jadi namanya berubah menjadi Roy. Belum ada yang tahu nama aslinya yang disematkan ibu Bapaknya.
Apakah punya KTP apa tidak, apakah di kolom agama dalam KTP, belum ada yang tahu. Mungkin juga penganut agama apa, mungkin juga Sunda Wiwitan atau kosong.