RBG.ID - Bogor pernah dilanda gempa besar yakni tahun 1669, begitu juga bencana Angin Puting Beliung 1 Juni 2006, bahkan puluhan hingga ratusan kali angin puting beliung memporak-porandakan Kota Bogor yang dianggap asri dan menghijau.
Sahabatku bertanya, "Ada apa ini. Ada yang kurang beres ni..hingga Prabu Siliwangi ngamuk", ungkap kawanku yang biasa berjualan mangkal di Jalan Kapten Tb. Muslihat Bogor.
"Ada pertanda buruk dan ada apa? Anak cucu Sri Baduga Maharaja agar eling...eling...", ungkapnya lagi sembari membereskan dagangannya.
Baca Juga: Protes Pro Palestina Terjadi di Inggris, Lebih dari 2 Ribu Orang Berkumpul di Manchester
Semua marabahaya dan bencana seakan dikaitkan kepada eksistensi Raja Sunda di Pajajaran yang mashur itu.
Seakan Prabu Siliwangi itu jahat dan suka mengutuk, "Itu aku tidak suka. Kaitan itu hanya mitos semata", ungkapku kepada beberapa sahabat saat riungan itu.
"Iya buktinya begitu kang...", ungkap temanku lagi. Diskusi sore itu kurang kondusif. Akhirnya kami memilih bubar dan pulang masing-masing.
Baca Juga: Surganya Durian Sultan di Bogor, 1 Buah Musang King Capai Rp 1 Jutaan
Selain sudah sore, juga awan hitam bergerak ke arah barat.
"Nampaknya di daerah kami, akan hujan besar", ujar sahabat yang baru beberapa hari bergabung dalam obrolan ringan di pinggir jalan.
"Di mana rumahmu jang?", ungkap Anto kepada Roy...yang kelahiran Pandeglang 25 tahun silam. "Saya tinggal dengan abah di Sukajaya Bogor Barat.
Baca Juga: Promo Safari Resort, Satu Kali Bayar Sudah Bisa Nginap dan Kunjungi Taman Safari Bogor
"Oh..jauh ya..", ungkap Anto Sumarna lagi.
Roy hanya bisa menganggukan kepala. Angin semakin besar. Pepohonan besar semakin bergetar dedaunannya berebah.