Minggu, 21 Desember 2025

Melihat Manuver Politik Budiman Sudjatmiko, Antara Kekecewaan Dan Kedewasaan Sebagai Politikus

- Kamis, 24 Agustus 2023 | 15:39 WIB
inisiator Civil Alliance for a Stable and Established Democracy (CASED), Ramdan Nugraha
inisiator Civil Alliance for a Stable and Established Democracy (CASED), Ramdan Nugraha

RBG.ID - Budiman Sudjatmiko, seorang tokoh politik yang pernah menjadi garda muda yang sangat menonjol pada masa transisi politik dari regime pemerintah orde baru menjadi regime reformasi, ternyata masih memiliki nilai yang cukup diperhitungkan dalam ruang politik nasional hingga saat ini.

Budiman Sudjatmiko tokoh muda yang pemikirannya banyak terpengaruh oleh world view Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno ini, pernah menolak tawaran Presiden Abdurrahman Wahid untuk masuk jajaran kabinet kepresidenan dengan alasan ingin memperkuat kualitas intelektual dirinya dengan mengambil kesempatan berkuliah ke Inggris.

Pada tahun 2004, Budiman Sudjatmiko akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin Megawati Soekarno Putri sepulang dirinya menyelesaikan studi di Inggris.

Baca Juga: Buntut Kasus Tewasnya Mahasiswi IPB Saat Penelitian di Laboratorium, 10 Saksi Bakal Diperiksa Polisi

Pada Pemilu 2009, Budiman Sudjatmiko sukses terpilih menjadi anggota DPR-RI dari fraksi PDIP Dapil Jawa Tengah VIII.

Namun, dialektika politik pada pemilu 2019, tidak berpihak pada Budiman Sudjatmiko yang merupakan tokoh pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini, sehingga karir politiknya sebagai legislator harus selesai tahun itu.

Sebagai sosok politisi pemikir, Budiman Sudjatmiko tetap aktif dalam berbagai forum, baik formal maupun non-formal untuk menyampaikan ide dan gagasan besarnya membangun Indonesia dalam kacamata empirisme dirinya sebagai salah satu representasi reformasi.

Baca Juga: Mulai Awal Tahun 2024, Beli Gas LPG 3 Kilogram Harus Tunjukkan KTP, Begini Mekanismenya!

Namun dalam beberapa hari terakhir, Budiman Sudjatmiko, yang notabene masih tercatat resmi sebagai anggota kader PDIP, melakukan manuver politik yang membuat tidak sedikit pihak mengernyitkan dahi.

Pasalnya, Budiman Sudjatmiko secara terbuka menemui salah satu kandidat kuat calon Presiden Indonesia untuk Pemilu 2024, yakni Prabowo Subianto.

Buntut dari pertemuan Budiman Sudjatmiko tersebut adalah deklarasi Gerakan PraBu (Prabowo-Budiman Bersatu) di Gedung Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Juga: iPhone 15 Series Bakal Rilis di Bulan Depan, Harga Mulai Rp 11 Jutaan

Kejadian Budiman Sudjatmiko ini secara telak mengejutkan publik politik Indonesia yang sama-sama telah mengetahui bahwa PDIP telah memiliki calon Presidennya yaitu Ganjar Pranowo yang akan segera head-to-head dengan Prabowo Subianto.

Dinamika politik baik di internal PDIP dan koalisi, maupun di luar itu, beriringan melempar kritik dengan tendensi masing-masing. Budiman Sudjatmiko, sebagai salah satu kader muda dan lincah PDIP dianggap melakukan pengkhianatan dan menabrak etika politik yang seharusnya dijaga oleh semua kader PDIP.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB
X