Dan karakteristik dua partai tersebut saya pikir mempunyai kesamaan, yaitu pragmatis dan berorientasi kekuasaan.
Baca Juga: Bendera Raksasa Sepanjang 100 Meter Diarak Keliling Kota Bogor, Begini Keseruannya
Golkar misalnya, adalah partai yang tidak terbiasa untuk tidak masuk gerbong kekuasaan, tidak pernah kita melihat Golkar ada di luar kekuasaan siapapun dan koalisi manapun yang berkuasa.
Begitupun PAN, andai pun terlihat seakan-akan oposisi pada akhirnya merapat juga pada kekuasaan.
Sehingga, karena melihat trend elektabilitas Prabowo semakin menduduki puncak klasemen bakal calon presiden dari hasil hampir semua lembaga survei, sebagai partai yang berorientasi pragmatis kekuasaan, sudah bisa dipastikan segera ancang-ancang untuk merapat ke Prabowo supaya tidak ketinggal gerbong.
Dampak elektoral bagi kedua parpol tersebut jika merapat ke Prabowo, saya pikir tidak signifikan, justru bisa jadi malah tergerus, karena sudah kuat dampaknya dihasilkan oleh gerindra dan PKB, yang sejak awal merintis koalisi kebangkitan Indonesia raya (KKIR).
Terlebih, PAN dan Golkar adalah partai yang gagal membangun koalisi di KIB bersama PPP.
Malah publik akan melihat dengan jelas orientasinya adalah kekuasaan dan pragmstis saja.
Baca Juga: Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf Doakan Menteri BUMN Erick Thohir di Pasuruan Bersholawat
Sehingga ketika orientasinya dengan merapat ke prabowo harapannya bisa menaikan elektabilitas suara partai politik, saya pikir tidak akan terjadi.
Sehingga jika koalisi perubahan dengan 3 partai, yakni Nasdem, PKS dan Demokrat solid sampai akhir, begitupun ketika KKIR dengan 4 partai solid sampai akhir, maka koalisi untuk ganjar hanya diisi oleh 2 partai parlemen yaitu PDIP dan PPP dan 1 partai non parlemen yaitu Hanura.
Sehingga semakin menguatkan Prabowo untuk menduduki tahta orang tertinggi di Indonesia 2024 mendatang sebagai presiden.
Baca Juga: Ngaku Anggota Gengster dan Mau Tawuran, 2 Pelajar SMP dari Kota Depok Diringkus di Cibinong
Tinggal menunggu dinamika bacapres. Apakah penentuan bacapres akan menggoyang koalisi masing atau justru akan memperkuat masing-masing koalisi.
Artikel Terkait
Takut Ditinggal, PKB Berharap Prabowo Subianto Tetap Setia dengan Muhaimin Iskandar
Hasil Survei Terbaru, Elektabilitas Prabowo Subianto Mengungguli Anies dan Ganjar Pranowo
Gabung Gerindra, PBB Resmi Dukungan Prabowo Subianto Sebagai Capres 2024
PDI Perjuangan Terus Rayu Muhaimin Iskandar untuk Jadi Cawapres Ganjar, Begini Reaksi Prabowo Subianto
Kompak, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan Kritik Kebijakan Pendidikan Pemerintahan Jokowi
Sepakat Tolak Munaslub, Pilihan DPD Golkar dan Airlangga Hartarto Sudah Mengarah ke Prabowo Subianto
Sah! Golkar dan PAN Akhirnya Deklarasikan Dukungan kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2024