Minggu, 21 Desember 2025

PDIP Terancam Ditinggal

- Minggu, 13 Agustus 2023 | 17:57 WIB
Yusfitriadi
Yusfitriadi

Dan karakteristik dua partai tersebut saya pikir mempunyai kesamaan, yaitu pragmatis dan berorientasi kekuasaan.

Baca Juga: Bendera Raksasa Sepanjang 100 Meter Diarak Keliling Kota Bogor, Begini Keseruannya

Golkar misalnya, adalah partai yang tidak terbiasa untuk tidak masuk gerbong kekuasaan, tidak pernah kita melihat Golkar ada di luar kekuasaan siapapun dan koalisi manapun yang berkuasa.

Begitupun PAN, andai pun terlihat seakan-akan oposisi pada akhirnya merapat juga pada kekuasaan.

Sehingga, karena melihat trend elektabilitas Prabowo semakin menduduki puncak klasemen bakal calon presiden dari hasil hampir semua lembaga survei, sebagai partai yang berorientasi pragmatis kekuasaan, sudah bisa dipastikan segera ancang-ancang untuk merapat ke Prabowo supaya tidak ketinggal gerbong.

Baca Juga: Jeno NCT Dream dan Eric The Boyz Satu Frame, Haechan dan Sunwoo Juga Unjuk Kedekatan Tarikan Lip Gloss

Dampak elektoral bagi kedua parpol tersebut jika merapat ke Prabowo, saya pikir tidak signifikan, justru bisa jadi malah tergerus, karena sudah kuat dampaknya dihasilkan oleh gerindra dan PKB, yang sejak awal merintis koalisi kebangkitan Indonesia raya (KKIR).

Terlebih, PAN dan Golkar adalah partai yang gagal membangun koalisi di KIB bersama PPP.

Malah publik akan melihat dengan jelas orientasinya adalah kekuasaan dan pragmstis saja.

Baca Juga: Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf Doakan Menteri BUMN Erick Thohir di Pasuruan Bersholawat

Sehingga ketika orientasinya dengan merapat ke prabowo harapannya bisa menaikan elektabilitas suara partai politik, saya pikir tidak akan terjadi.

Sehingga jika koalisi perubahan dengan 3 partai, yakni Nasdem, PKS dan Demokrat solid sampai akhir, begitupun ketika KKIR dengan 4 partai solid sampai akhir, maka koalisi untuk ganjar hanya diisi oleh 2 partai parlemen yaitu PDIP dan PPP dan 1 partai non parlemen yaitu Hanura.

Sehingga semakin menguatkan Prabowo untuk menduduki tahta orang tertinggi di Indonesia 2024 mendatang sebagai presiden.

Baca Juga: Ngaku Anggota Gengster dan Mau Tawuran, 2 Pelajar SMP dari Kota Depok Diringkus di Cibinong

Tinggal menunggu dinamika bacapres. Apakah penentuan bacapres akan menggoyang koalisi masing atau justru akan memperkuat masing-masing koalisi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB
X