RBG.ID - Setelah Kaesang didaulat menjadi ketua umum PSI tadi malam, menurut pandangan saya sudah tidak relevan lagi mengangkat wacana menempatkan Kaesang di Wali Kota Depok.
Justru Kaesang sekarang yang memberikan pertimbangan siapa anak muda yang harus diendorse menjadi walikota di kota manapun, termasuk di Depok.
Jika wacana Kaesang menjadi Wali Kota Depok terus dikembangkan, sama saja memperkecil Kaesang baik pada aspek peran politik maupun secara individualnya sebagai anak muda yang sudah menjadi ketua umum sebuah partai.
Kaesang sudah mulai berfikir politik indonesia, bukan hanya Kota Depok, apalagi dihadapkan pada hitungan hari pelaksanaan pemilu 2024, terlebih percepatan tahapan pungut hitung Pilkada 2024 sudah disepakati oleh stake holder penyelenggaraan pemilu, tinggal menunggu PERPPU saja.
Mana mungkin ketua umum partai politik hanya berfikir tentang Depok saja. Bisa jadi didaulatnya "secepat kilat" Kaesang menjadi ketua umum partai dengan proses yang tidak lazim ini merupakan bagian skenario orkestrasi politik yang sedang dimainkan oleh master mine atau king maker untuk orientasi politik tertentu di negeri ini.
Misalnya Jokowi disebut-sebut sebagai king maker politik negeri saat ini, sedang menguatkan kaki-kaki politik untuk menjadi kekuatan politik baru pasca Jokowi tidal lagi menjabat presiden.
Baca Juga: Dendi Syaiman, Hacker Tak Tamat SMP Ternyata Lolos Sertifikasi Cyber Security Amerika Serikat
Seorang Jokowi yang sangat "licin" dalam berdialektika politik, tentu saja setelah selesai menjadi presiden tidak akan berhenti untuk mengambil peran dalam memainkan biduk politiknya.
Kalau kita baca dalam beberapa bulan terkahir, Jokowi sudah sangat kuat indikator menata "permainan" politiknya.
Dari mulai mengendorse Prabowo, disinyalir meminta Budiman Sudjatmiko untuk merapat ke Prabowo, disebut-sebut mendorong Golkar dan PAN untuk merapat ke Prabowo termasuk merapatnya cak imin ke Nasdem yang kemudian menjadi calon wakil anies untuk berlabuh pada pemilu 2024.
Baca Juga: Harga Emas Antam 26 September 2023 Kembali Merosot
Dan terakhir adalah Kaesang yang tidak mungkin bukan atas arahan Jokowi untuk mengambil tahta tertinggi di PSI.
Bahkan berhembus isu cukup kuat, ketika Prabowo jadi presiden, maka Jokowi yang akan menggantikan Prabowo menjadi ketua umum Gerindra pasca pemilu 2024.
Artikel Terkait
Kaesang Sudah Minta Restu Gabung PSI, Jokowi Sebut tak Bisa Menghalangi Karena Sudah Berkeluarga
Siang Ini, Kediaman Kaesang Pangarep di Solo Didatangi Petinggi PSI
Kaesang Bergabung dengan PSI, Menjawab Rumor Jokowi Tidak Nyaman 'di Kandang Banteng'
Kaesang Didaulat Menjadi Ketum : PSI Menjadi Partai Konservatif
Sabtu Putra Presiden Jokowi Terima KTA, Senin Kaesang jadi Ketua Umum PSI
Targetkan PSI Lolos DPR, Kaesang Pangarep : Politik Adalah Jalan Ninja Kita
Ternyata Begini Hubungan Megawati dan Jokowi Setelah Kaesang Gabung PSI