Larang Impor Aspal Mulai 2024, Hilirisasi Asbuton Butuh Investasi Rp 4 Triliun

RBG.id - Mulai tahun besok, pemerintah akan melarang impor aspal guna meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) diketahui sedang menyusun peta jalan hilirisasi aspal Buton (asbuton) untuk mengoptimalkan akses pasar, utilisasi, serta peningkatan kapasitas lewat investasi.

"Salah satunya melalui investasi pabrik ekstraksi asbuton menjadi aspal murni dan pengembangan kapasitas hingga menjadi 500 ribu ton pada 2027. Kebutuhan investasi sebesar Rp 4 triliun," kata Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian, kemarin, Rabu (15/2).

Agus menyebut bahwa pihaknya akan perkuat rantai nilai industri pengolahan silika sebagai bahan baku industri photovoltaic solar panel dan semikonduktor.

BACA JUGA: Biaya Haji 2023 Rp 90 Juta, Menag: Rata-rata Jamaah Akan Bayar Rp 49,8 Juta

"Rantai nilai industri ini masih ada kekosongan atau belum tersedianya pada hulu dan antara," ujar Agus.

Agar industri pengolahan silika ini bisa tumbuh, diperlukan investasi sebesar USD 300 juta di industri metallurgical-silicon dengan kapasitas produksi 32 ribu metrik ton per tahun.

Hal serupa juga terjadi pada sektor polysilicon yang mana dibutuhkan dana sebesar USD 373 juta dengan kapasitas mencapai 6.500 metrik ton per tahun.

BACA JUGA: Pemerintah dan DPR Tetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023 Sebesar Rp 90 Juta

Sementara untuk industri monocrytalline ingot dan wafer, dibutuhkan investasi sebesar USD 85 juta dengan kapastias 1 GWP. 

"Terkait dengan rencana investasi tersebut, diusulkan pembatasan ekspor bahan baku mentah silika melalui neraca komoditas serta percepatan investasi industri intermediate," pungkasnya.

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa Kemenperin juga bakal memperkuat rantai industri pengolahan ilmenit untuk bahan baku cat. (jpc)

Ikuti berita menarik lainnya di Google News