Dia menegaskan, penegakan hukum merupakan langkah terakhir yang ditempuh petugas.
Baca Juga: Data Fakta Rekor Liverpool
Setelah edukasi dan sosialisasi, tentunya penyebar hoax diberikan teguran.
"Kalau masih menyebar tentunya langkah akhir ditempuh, penegakan hukum," jelasnya.
Namun, penegakan hukum dan sanksi tegas diutamakan untuk informasi yang bermuatan SARA.
Baca Juga: Perkiraan Pemain dan Jadwal Brighton & Hove Albion Kontra Liverpool
Sebab, isu SARA memiliki daya rusak yang besar di masyarakat.
Bisa membuat hubungan memanas dan memicu konflik nyata.
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menuturkan, Polri dan Kominfo telah memiliki kesepakatan.
Baca Juga: Hadapi Brighton & Hove Albion, Jurgen Klopp Janjikan Perubahan Liverpool
Salah satunya dengan melakukan take down terhadap akun yang menyebarkan SARA serta menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Dengan cepat kita bisa proses take down itu," terangnya.
Jelang Pilpres 2024, dapat dipastikan bahwa medsos akan digunakan sebagai alat kampanye hitam.
Baca Juga: Produk Holland Bakery Indonesia yang Diskon
Hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian sering digunakan untuk menyerang lawan politik. Fenomena itu terus berulang dalam setiap pilpres. (idr/oni)
Artikel Terkait
Cristiano Ronaldo Berjaya di Medsos
Curhat Warga Bandung! Macet, Banjir Hingga Aksi Begal Dicurahkan di Medsos
Bupati Bandung Minta Diskominfo Tingkatkan Pengelolaan Medsos
Seorang Pria di Bandung Nekat Intip, Rekam dan Jual Konten Porno di Medsos
Viral di Medsos, Video Aksi Pemalakan Oknum Pria Kepada Pedagang di Medan