RBG.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sejak 3 tahun terakhir yakni 2020, 2021, dan 2022 curah hujan di Indonesia cukup tinggi.
Sehingga, berdampak terhadap berkurangnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Tahun 2022, luas lahan yang terbakar menurun hingga 43 persen dibandingkan tahun 2021.
Baca Juga: Pendaftaran Seleksi PPIH Terakhir Besok, Berikut Cara Mendaftar dan Syaratnya!
"Operasional heli menurun jauh, hanya 24 unit yang water booming sepanjang 2022. Untuk jumlah heli patroli turun 64 persen," ungkap Kepala BNPB, Suharyanto saat rapat dengan Komisi VIII DPR RI.
Suharyanto menjelaskan, berdasar informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim panas tahun ini akan lebih lama.
Suharyanto memprediksi, tahun ini operasi penanganan Karhutla akan lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
Suharyanto menambahkan, sejak akhir dan awal tahun lalu pihaknya telah melaksanakan TMC di seluruh Jawa.
Saat ini, berlangsung di Bali.
Menurut dia, hasil TMC sangat bermanfaat dan strategis.
Suharyanto menambahkan, provinsi prioritas Karhutla ada 6 provinsi yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Hore... Dana BOS Madrasah Swasta Rp 4 Triliun Cair