Termasuk, soal siapa perempuan yang berkomunikasi dengan lelaki yang disebut sebagai hakim Wahyu itu. ”Validasi videonya dulu. Untuk perempuan, kita tunggu hasilnya,” terangnya kepada Jawa Pos kemarin.
Saat ini KY mempelajari video itu dengan ahli yang kompeten. Dari video tersebut, akan dilihat apakah potongan-potongan yang diedit dengan tujuan tertentu.
”Yang pasti, KY menyadari bahwa modus semacam ini bisa jadi intervensi ke hakim,” terangnya.
Hal itulah yang menjadi alasan mengapa KY mendalami motif dan konteks video tersebut.
Agar terlihat secara utuh bagaimana perekaman dan pengunggahan video tersebut. ”Semua diharapkan sabar menunggu pendalaman,” urainya.
Pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengatakan, kondisi saat ini mengingatkannya pada hakim Syafiuddin yang meninggal karena dibunuh.
”Intervensi ke hakim itu sudah terjadi sejak lama. Contohnya, hakim Syafiuddin yang terjadi 21 tahun lalu,” tegasnya.