Sebelum kapal Pelni tiba, sebanyak 12 wisatawan memutuskan pulang dengan mencarter pesawat terbang. Pesawat tiba di Karimunjawa pada Sabtu (24/12) sekitar pukul 12.00.
Kemudian, terbang kembali ke Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, sekitar pukul 13.00. Biaya yang dikeluarkan satu penumpang sebesar Rp 3 juta.
Cuaca buruk membuat jadwal wisata Susini dan wisatawan lainnya menjadi berantakan. Mereka tidak bisa berkeliling menikmati keindahan Pulau Karimunjawa.
Sebab, setiap hari turun hujan disertai angin kencang. Para wisatawan akhirnya hanya menghabiskan waktu di area sekitar hotel.
Ari Prima, wisatawan asal Bandung, mengaku liburan kali ini merupakan pengalaman pahit. ’’Badai, ombak. Gak bisa menikmati wisata,’’ keluhnya.
Selama tertahan di Karimunjawa, lanjut Ari, para wisatawan masih mendapat makanan yang disediakan biro travel.
Namun, menurut Ari, stok bahan pangan di Karimunjawa sudah menipis, termasuk bahan bakar minyak (BBM).
’’Bensin sudah kosong, kita gak bisa ke mana-mana. Cabai aja mahal,’’ lanjutnya.