Bupati Hendy mengungkapkan, awal air masuk, dirinya bersama keluarga langsung mengungsi ke rumah warga yang lebih tinggi.
Sebab, air masuk begitu cepat hingga membuat panik seisi rumah. ’’Agak kaget juga, karena tinggi sekali. Kami harus pindah bergeser ke RW sebelah, untuk mengamankan diri,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Jember.
Kediaman Hendy memang berada di dataran yang cukup rendah. ’’Ini tidak biasa. Setiap tahun memang banjir, tapi tidak pernah setinggi ini. Seisi rumah lantai 1 kami kena semua,’’ ucapnya.
Cuaca buruk juga berimbas pada pelabuhan di Banyuwangi. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, aktivitas kapal di Pelabuhan ASDP Ketapang–Gilimanuk sempat dihentikan selama 27 menit akibat cuaca buruk.
Beruntung, hal itu tidak sampai menimbulkan penumpukan kendaraan di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk.
Hujan lebat yang melanda perairan Selat Bali mengakibatkan jarak pandang terbatas.
”Kondisi hujan dengan intensitas deras mengurangi jarak pandang di darat maupun laut. Kondisi ini dapat membahayakan keselamatan lalu lintas kapal laut,” ungkap Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan ASDP Ketapang, Rocky Surentu.
Hasil koordinasi dengan BMKG Banyuwangi memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas di Pelabuhan ASDP Ketapang–Gilimanuk. Aktivitas penyeberangan di Selat Bali dihentikan mulai pukul 16.33 WIB.