Selama ini, lanjut Sukoco, Dhio mengaku bekerja di PT KAI. Namun, nyatanya tidak ada SK pengangkatan sebagai karyawan PT KAI.
Menurut dia, Dhio merupakan anak yang pandai merajut kata-kata menarik kepada orang tuanya. Semasa sekolah, Dhio sebenarnya anak yang pandai.
Bahkan, dia sempat mendaftar AAU Jogjakarta. Namun, dia mengalami kecelakaan dan harus dirawat selama tiga bulan.
”Tapi, kenapa kok ada ide semacam itu (membunuh dengan racun, Red) dan sebagainya. Ini kalau tidak orang cerdas, tidak mungkin berpikiran begitu,” sambungnya.
Sukoco juga menceritakan mengenai Dhea Chairunnisa, kakak Dhio. Dhea pernah bekerja sebagai karyawan kontrak di Bank Jateng, Jogjakarta.
Mengenai pengakuan DD bahwa ayahnya memiliki penyakit yang membutuhkan biaya pengobatan tinggi, Sukoco membantah. Dia mengatakan, Heri Riyani dan suaminya tidak memiliki riwayat penyakit tertentu.
Justru yang mengakibatkan mereka sakit adalah kelakuan Dhio. ”Sebenarnya kalau dibanding-bandingkan dengan kakaknya, justru yang menghabiskan uang itu si Dhio,” tandasnya.