’’Tuhan memberikan dua mandat bagi umat manusia, yakni untuk mencintai Tuhan dan mencintai manusia. I love people and I love God,’’ jelasnya.
Keyakinan itulah yang membuatnya all-out dalam membantu siapa pun yang membutuhkan pertolongan.
Sebagai pastor yang juga pendiri sebuah NGO yang banyak berfokus pada misi kemanusiaan, dia terjun langsung untuk mengulurkan tangan ke berbagai belahan dunia.
Hingga pada Maret lalu, dia memutuskan terbang langsung ke Ukraina. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 20 Februari 2022, dia mengaku tak bisa tidur nyenyak. Dia galau bukan main.
Tinggal di Arizona, Amerika Serikat, dia tak henti-hentinya waswas setiap kali menonton kabar peperangan di televisi.
’’Saya tidak terlalu memperhatikan perangnya. Yang saya pikirkan, I want to do something. Lalu, akhirnya saya terbang ke Warsawa, Polandia,’’ katanya.
Polandia adalah salah satu negara tetangga Ukraina. Polandia juga termasuk yang paling kencang mengecam agresi Rusia dan masih membuka perbatasan mereka dengan Ukraina.