’’Misi saya sederhana, berada di sini, menjadi suara dan kepanjangan tangan dari masyarakat Ukraina yang saat ini berada di medan perang,’’ ujarnya kepada Jawa Pos di BICC, Nusa Dua.
McGovern yang juga seorang pastor hadir di Pulau Dewata dalam kapasitasnya sebagai pendiri non-government organization (NGO/lembaga swadaya masyarakat) bernama 2TheNations.
NGO itu lahir dengan misi menciptakan perdamaian di seluruh penjuru dunia.
Bagi McGovern, menghadiri KTT G20 amat penting. Sebab, dia menaruh harapan besar bahwa ajang tersebut mampu melahirkan kesepakatan penghentian perang.
Dan, harapannya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Dari 52 paragraf isi Deklarasi Bali sebagai buah KTT G20, ada paragraf yang isinya menyesalkan dengan sangat keras agresi Rusia terhadap Ukraina.
Juga, tuntutan penarikan penuh dan tanpa syarat pasukan Rusia dari wilayah negara tetangganya itu.
McGovern menyebutkan, menjadi pastor sudah menjadi kehendak pribadinya sejak berusia 18 tahun. Profesinya itu memungkinkannya untuk bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang.
Keteguhan ajaran untuk mengasihi siapa pun juga dipegangnya rapat-rapat.