Skema ini akan memanfaatkan rest area sebagai lokasi penjualan tiket kapal penyeberangan. "Dengan begitu, diharapkan di pelabuhan penyeberangan tidak terjadi penumpukan kendaraan," jelasnya.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menerangkan, khusus di lintasan Merak-Bakauheni, delaying system diterapkan di lima rest area dan tiga rumah makan di jalur arteri.
Untuk optimalisasi proses screening, pengguna jasa yang belum memiliki tiket akan disaring dan diedukasi oleh petugas.
Dia menegaskan, pihaknya selalu mendorong pengguna jasa agar melakukan reservasi tiket online jauh hari sebelum perjalanan.
"Hal ini untuk mengatur pergerakan kendaraan yang masuk ke dalam pelabuhan di setiap jam merata dan terkendali sesuai kapasitas yang tersedia," ujarnya.
Direktur Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Junaidi menerangkan, momen nataru menyisakan waktu 1,5 bulan ke depan.
Prediksi puncak arus mudik pertama pada 24-25 Desember. Kemudian, kedua pada 31 Desember hingga 1 Januari 2023. Termasuk untuk perjalanan wisata.
Potensi pergerakan pada nataru, dikatakan Junaidi, diperkirakan mencapai 22,4 persen (60,6 juta) dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan perjalanan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebanyak 12,3 persen (7,5 juta).
