Senin, 22 Desember 2025

Mataram Is Love

- Rabu, 5 Oktober 2022 | 08:57 WIB
KOMPAK: Suporter Jogja, Solo, Sleman hingga Semarang usai gelar salat gaib dan doa bersama di Stadion Mandala Krida, Jogjakarta untuk korban Tragedi Kanjuruhan, Malang, Selasa malam (4/10).   (Foto : GUNTUR AGA/RADAR JOGJA)
KOMPAK: Suporter Jogja, Solo, Sleman hingga Semarang usai gelar salat gaib dan doa bersama di Stadion Mandala Krida, Jogjakarta untuk korban Tragedi Kanjuruhan, Malang, Selasa malam (4/10). (Foto : GUNTUR AGA/RADAR JOGJA)

RBG.ID – Tragedi Stadion Kanjuruhan menjadi pelajaran sangat berharga sekaligus refleksi bagi kalangan suporter tanah air.

Mereka pun mulai berbenah dan sepakat untuk mengakhiri rivalitas. Seperti yang ditunjukkan tiga basis suporter klub di Jogjakarta-Solo; PSIM Jogjakarta, PSS Sleman, dan Persis Solo.

Hubungan antara suporter PSIM Brajamusti dan Pasoepati di kubu Persis sudah bertahun-tahun panas. Pun demikian antara suporter PSIM dengan PSS.

Laga yang mempertemukan kedua tim kerap berlangsung dalam tensi panas di dalam dan luar lapangan.

BACA JUGA : Gresik United vs PSIM Jogjakarta: Meredam Spirit Revans

Kini, rivalitas tiga basis suporter itu seakan luntur. Tak lagi menyerukan warna kebanggaan masing-masing, mereka membuktikan bisa bersatu dan berdampingan.

Semua itu melebur dalam kegiatan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan di Stadion Mandala Krida, Selasa (4/10).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X