Di antaranya, Kleting dan RM. Radinindra Nayaka Anilasutra sebagai penata kostum. Keduanya bertugas merancang busana ke-19 pelakon yang akan beraksi.
Nayaka menuturkan, kesulitan yang dihadapinya adalah menyesuaikan standar atau ekspektasi karya Mhyajo itu.
’’Karena bungkusnya kontemporer, tapi jiwa Nusantara. Jadi, kami tim kostum harus bisa bikin yang serasi,’’ paparnya.
Sebab, kostum yang dipakai harus dibuat sedetail mungkin dengan menyesuaikan identitas tokoh-tokoh yang ada.
Terlebih, setiap kerajaan punya ciri khas tersendiri dalam berpakaian. Meskipun mereka berasal dari satu daerah yang sama.
Mulai dari segi desain, pemilihan bahan, hingga pembuatan kain dan motif dipersiapkan dengan matang dan terperinci.
Kostum itu dirancang dengan unsur kekinian, namun tetap tidak meninggalkan sejarah masa lalu. Nayaka menyebutkan, timnya terinspirasi oleh arca-arca dari kerajaan Majapahit dan Singasari yang kini berada di Jawa Timur.