”Saya terpaksa pinjam uang Rp 1 juta ke tetangga. Itu pinjam dari sepuluh orang,” kata warga Kelurahan Lemahabang, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, itu kepada Radar Indramayu kemarin (20/9).
Zul menceritakan, peristiwa itu terjadi saat dirinya baru selesai mengerjakan tugas sekolah dan main ponsel sambil berbaring. ”Saya lagi main HP sambil tiduran, terus kuncinya saya gigit-gigit. Saya tuh ngantuk dan ketiduran, terus gak sengaja kuncinya ketelan,” ujar Zul.
Zul langsung berusaha memuntahkan kunci tersebut. Namun, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan. Hingga kemarin, bagian lehernya masih tampak kehitaman.
Panik, Nina langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Namun, petugas di klinik tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu.
Berdasar hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul. Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.
Itulah yang membuat Nina bingung karena tidak memiliki biaya. Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Nina menyatakan, saat ini kartu BPJS Kesehatan-nya sedang diurus pihak kelurahan setempat. Tapi, dia tidak tahu kapan kartu tersebut selesai.
Tidak adanya kartu BPJS Kesehatan itu telah menghambat pelaksanaan operasi pengambilan kunci dari dalam perut Zul. Operasi baru dilakukan jika kartu BPJS Kesehatan miliknya telah aktif.