Senin, 22 Desember 2025

Mendung Tebal

- Sabtu, 2 Juli 2022 | 07:43 WIB

Bukan hanya menurunkan pajak. Gotabaya merombak sistem perpajakan. Istilah politiknya: menyederhanakan pajak. Lima atau enam jenis pajak dihapus! Kebijakan ekonomi Sri Lanka tahun 2019 itu dikecam habis di seluruh dunia. Terutama oleh IMF, pemberi utang terbesar Sri Lanka. Sampai rating Sri Lanka turun.

Rajapaksa punya maksud yang sama dengan Trump: agar investor berbondong-bondong ke Sri Lanka. Yang datang justru Covid-19. Dua bulan setelah keputusan itu Covid masuk Sri Lanka.

Maka dengan cadangan devisa negara yang tinggal 50 juta dolar, tidak mungkin Sri Lanka bisa impor BBM. Apalagi negara itu sudah tidak bisa lagi cari pinjaman baru.

Harapannya tinggal berutang berdasar belas kasihan. India tersentuh oleh nasib tetangga dekatnya itu. India sanggup meminjami USD 1,2 miliar.

Tapi dalam bentuk bahan. Tiongkok juga sanggup meminjami USD 1 miliar. Bentuknya juga bahan-bahan, termasuk bahan makanan.

Bank Dunia hanya menyanggupi 500 juta. IMF masih membicarakannya. Amerika belum keluar suara: berapa. G7 baru di tahap mulai bersimpati. Belum berani mengeluarkan angka.

Itu belum cukup. Sri Lanka perlu uang setidaknya USD 5 miliar untuk bisa keluar dari kebangkrutan. Belum ada gambaran nyata dari mana bisa dapat dana sebanyak itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X