Sedang sumber devisa Sri Lanka hanya satu: kedatangan turis asing. Maka ketika Covid melanda Sri Lanka sumber dolarnya langsung kering.
BACA JUGA : Tanpa Jumbo
Ada satu lagi: TKS –tenaga kerja Sri Lanka. Tergerus pandemi. Remiten dari mereka tidak ada lagi.
Sebenarnya Sri Lanka punya sumber pendapatan dolar lainnya: teh. Dan sedikit karet. Tapi panen tehnya merosot drastis. Penyebabnya: menteri pertanian.
Atau menteri perdagangan. Atau menteri keuangan. Negara itu mengurangi impor pupuk secara drastis. Sebagai ganti pemerintah menyerukan agar petani menggunakan pupuk yang ada di dalam negeri.
Kebijakan di bidang pupuk itu salah besar. Tapi yang lebih salah lagi adalah kebijakannya di bidang pajak. Presiden Gotabaya Rajapaksa menurunkan pajak PPN sangat drastis. Dari 15 persen menjadi hanya 8 persen.
Pajak pendapatan pun diturunkan dari 30 persen menjadi 24 persen. Rupanya Rajapaksa terpengaruh oleh kebijakan pajak rendah Presiden Donald Trump di Amerika.
Padahal Sri Lanka bukan Amerika. Akibat kebijakan pajak itu Sri Lanka kehilangan pendapatan hampir USD 1,5 miliar.