BACA JUGA : PMK Lebih Banyak Serang Sapi
Padahal, sapi bagi warga Besuk adalah tabungan hidup. Dipergunakan untuk berbagai kebutuhan mendesak dan butuh biaya besar.
Entah membeli pupuk, selamatan, maupun ketika keluarga menggelar acara pernikahan. Sapi menjadi solusi mengatasi cekaknya dana yang dipunyai para petani.
Dan, Soim kini merasakan itu. Dua sapi berjenis limosin dan simental yang mati miliknya jika dijual bisa laku Rp45 juta.
Rencananya, tabungan itu dipergunakan untuk berobat sang ibu yang terkena gangguan penglihatan.
Juga persiapan bersalin sang istri yang kini mengandung delapan bulan. ”Waktu lahir anak pertama, operasi Caesar. Saya jaga-jaga kalau anak kedua ini juga diminta operasi,” papar lelaki 29 tahun itu ketika ditemui Jawa Pos di rumahnya.
Tapi, harapan itu pupus ketika sapi jantan miliknya mati Sabtu lalu. Kini Soim dan ayahnya, Amir, hanya punya seekor sapi. Yang juga baru saja sembuh dari PMK. Sapi itu dibeli dua bulan lalu dari hasil pinjaman bank.
Kini pinjaman bank Rp 17,5 juta itulah yang membuat pikirannya tambah kalut. Jatuh tempo pembayaran kurang empat bulan lagi. Dan, keluarganya tak punya uang untuk menebus pinjaman yang jaminannya sertifikat tanah itu.