RBG.ID - Upaya penanggulangan daerah rawan narkoba di Indonesia, membutuhkan dukungan dari stakeholders termasuk diantaranya pemerintah daerah, tokoh masyarakat, agama dan pemuda.
Peran penting mereka diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam rangka meminimalisir penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayahnya.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Tagam Sinaga saat membuka kegiatan Rapat Kerja Dalam Rangka Sinergi Stakeholder Pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Timur, di Hotel JW Marriott Surabaya, Rabu (8/6).
Melalui raker kali iini, Deputi Dayamas BNN RI berharap seluruh stakeholder atau para pendamping yang terdiri tokoh masyarakat,tokoh pemuda, dan tokoh pemuda dapat berkomitmen kuat untuk berjuang bersama BNN RI dalam rangka memulihkan kawasan rawan dan rentan narkoba menjadi kawasan lebih aman dan produktif.
“Kita juga berkeinginan untuk memberikan pilihan mata pencaharian demi menyongsong hidup yang lebih baik,” imbuh Deputi Dayamas BNN RI.
Dengan program kewirausahaan yang ditawarkan oleh BNN RI, masyarakat di kawasan rawan akan menerima pelatihan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal di wilayah setempat.
Melalui program seperti ini, maka diharapkan masyarakat dapat menghasilkan produk bernilai jual tinggi sehingga tidak tergoda untuk bisnis narkoba.