RBG.ID – Perubahan iklim sedang mengintai dunia, saat ini suhu panas sangat tinggi di berbagai belahan dunia.
Suhu panas itu bisa menembus lebih dari 40 derajat Celcius, cuaca panas yang ekstrem sangat berbahaya untuk kesehatan manusia.
Resiko kesehatan bisa menjadi lebih parah saat suhu berubah menjadi sangat panas, dehidrasi hingga kematian bisa terjadi ketika suhu berubah menjadi sangat panas.
Dilansir dari Reuters, resiko kesehatan yang bisa timbul karena panas ekstrem.
Penyakit seperti sakit kepala, pusing, gemetar dan haus bisa menyerang kapan saja, gejala ini dinilai tidak serius jika tubuh bisa kembali dingin dalam jangka waktu 30 menit.
Namun, bila menjadi lebih serius apabila suhu inti tubuh melebihi 40 derajat Celcius, keadaan ini sudah dinilai darurat secara medis dan bisa mengakibatkan kerusakan organ hingga kematian.
Baca Juga: Setelah Fajri, Cipto Pria Obesitas 200 Kg Asal Tangerang Meninggal Dunia di RSCM
Gejala yang timbul karena suhu tubuh yang terlalu tinggi yakni kejang, napas berubah menjadi lebih cepat, linglung, dan mual.
Gelombang panas ekstrem bisa beresiko tinggi bagi orang-orang yang rentan di antaranya, orang tua, bayi, tunawisma dan orang-orang yang bekerja di luar ruangan.
Orang-orang dengan penyakit kardiovaskular, diabetes dan penyakit pernapasan mempunyai resiko kesehatan lebih tinggi karena panas ekstrem.
Baca Juga: Viral, PC ‘Halo Dek’ dari Jin BTS Berhasil Selamatkan Penggemar Asal Brasil dari Perampokan
"Gelombang panas adalah pembunuh diam-diam dan tak terlihat. Kita jarang melihat dampaknya terhadap kesehatan manusia sampai statistik kematian diterbitkan beberapa bulan kemudian," ujar Profesor Liz Stephens, peneliti risiko dan ketahanan iklim di Britain’s University of Reading.
Selain suhu panas yang ekstrem polusi udara bisa memperparah resiko kesehatan pada manusia.