RBG.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengejutkan dunia internasional dengan kebijakan barunya.
Di awal April 2025, ia mengumumkan kenaikan tarif impor barang dari Indonesia menjadi 32 persen.
Kenaikan tarif ini diperkirakan akan berdampak cukup besar pada sektor industri dalam negeri, terutama industri padat karya seperti tekstil, sepatu, garmen, elektronik, hingga furniture.
Baca Juga: Timnas U-17 Indonesia Pastikan Tiket ke Piala Dunia U-17 2025 Usai Bantai Yaman 4-1
Menanggapi kebijakan ini, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia harus bersiap menghadapi tantangan berat ke depan. Namun ia menegaskan, ini bukan akhir dari segalanya.
“Dampaknya akan terasa, terutama untuk industri padat karya seperti tekstil dan furniture. Tapi pemerintah tidak akan tinggal diam,” kata Presiden Prabowo Subianto, dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab, pada Selasa, 8 April 2025.
Di sisi lain, Prabowo menegaskan pemerintah tengah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk menghadapi tantangan ini, salah satunya adalah dengan memperluas akses ke pasar-pasar baru di luar Amerika Serikat.
“Tapi kita akan cari jalan keluar, kita harus berani mencari pasar baru, kita ini terlalu manja juga sih,” lanjutnya.
Ia juga menyinggung, Indonesia selama ini terlalu mengikuti sistem ekonomi Amerika yang menjunjung bebas pasar dan tanpa batas.
Namun kini, saat kondisi global berubah, Indonesia harus berani berdiri sendiri.
Prabowo kembali menekankan, tidak ada negara lain yang akan menyelamatkan Indonesia selain bangsa Indonesia itu sendiri.
“Saya sudah ingatkan bertahun-tahun, buka rekam jejak saya, saya ingatkan, ‘Saudara-saudara sekalian, Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri’ tapi orang bilang ‘Oh retorika,’” tandasnya.***