Minggu, 21 Desember 2025

Usai Dimakzulkan, Warga Korea Selatan Rayakan Lengsernya Yoon Suk Yeol dengan 'Pamyeon' dan Tradisi Unik

- Senin, 7 April 2025 | 20:15 WIB
Ilustrasi Perayaan Pemakzulan Mie Pake Daun Bawang (Pixabay/zhangtingzhi)
Ilustrasi Perayaan Pemakzulan Mie Pake Daun Bawang (Pixabay/zhangtingzhi)


RBG.id - Mahkamah Konstitusi Korea Selatan resmi mencopot Yoon Suk Yeol dari jabatannya sebagai Presiden pada Jumat, 4 April 2025 menyusul pengumuman darurat militer yang ia umumkan pada 3 Desember 2024.

Keputusan ini efektif berlaku segera setelah dibacakan, menjadikan Yoon resmi lengser setelah 122 hari masa genting.

Pemakzulan Yoon Suk Yeol langsung memicu gelombang reaksi masyarakat. Alih-alih demonstrasi besar, warga Korea Selatan memilih merayakan momen ini dengan cara-cara simbolis dan kreatif.

Baca Juga: Heboh Teguran untuk Lucky Hakim, Begini Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Salah satu bentuk perayaan yang menarik perhatian adalah menyantap semangkuk mi bertabur daun bawang.

Fenomena ini viral di media sosial dan menjadi tantangan bersama yang ramai dilakukan. Dalam bahasa Korea, kata mi disebut myeon, sementara daun bawang dikenal sebagai pa.

Gabungan keduanya, pamyeon, secara fonetik menyerupai kata "pemakzulan" dalam bahasa Korea, menjadikan sajian tersebut sebagai bentuk dukungan sekaligus perayaan atas lengsernya sang presiden.

Baca Juga: Rupiah Tembus Rp17.000 per Dolar AS, Ekonom Minta Prabowo Evaluasi MBG dan Danantara

Sejumlah tokoh publik ikut meramaikan momen ini. Aktris Kim Gyuri, misalnya, membagikan potret mi daun bawang di akun Instagram miliknya sebagai simbol dukungan terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi.

Tak hanya itu, makanan lain seperti pangsit (mandu) juga menjadi bagian dari perayaan.

Kata mandu dipadukan dengan istilah geuman (berarti "berhenti"), menghasilkan istilah geumandu yang dimaknai sebagai harapan berakhirnya kekuasaan Yoon.

Baca Juga: Banyak Dicari! Inilah Sinopsis Film Bidaah, Drama Malaysia yang Bikin Warganet Penasaran Gegara Sosok Walid

Kini, dengan kekosongan kursi kepresidenan, Korea Selatan dijadwalkan menggelar pemilihan presiden dalam waktu maksimal 60 hari ke depan.

Atmosfer politik pun mulai menghangat, sementara masyarakat terus mengikuti perkembangan terbaru sambil mengekspresikan perasaan mereka lewat kuliner dan budaya pop.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X