RBG.id - Sosok Muhammad Kerry Adrianto Riza kini ikut terseret dalam dugaan kasus korupsi PT Pertamina Patra Niaga terkait penyimpangan dalam pengadaan bahan bakar minyak (BBM).
Publik dikejutkan dengan kemunculan nama Kerry dalam skandal ini, lantaran ia adalah putra dari pengusaha minyak ternama Mohammad Riza Chalid.
Kerry diduga memiliki peran dalam praktik ilegal pembelian Pertalite (RON 90) dengan harga Pertamax (RON 92), serta proses blending untuk mengubah BBM menjadi Pertamax.
Sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Kerry masuk dalam daftar tersangka karena diduga ikut menikmati keuntungan dari skema korupsi ini.
Baca Juga: Sulap Pertalite Jadi Pertamax, Dirut PT Pertamina Patra Niaga Ditangkap Kejagung Atas Kasus Korupsi
Pebisnis Muda dengan Segudang Usaha
Muhammad Kerry Adrianto Riza lahir pada 15 September 1986 dari pasangan Mohammad Riza Chalid dan Roestriana Adrianti.
Sejak muda, ia telah menapaki jejak sang ayah sebagai seorang pebisnis sukses.
Kerry menempuh pendidikan di United World College of South East Asia, Singapura, kemudian melanjutkan ke Imperial College, University of London.
Ia juga mengambil program nonformal bidang matematika di Cambridge University, Inggris.
Selain aktif di dunia bisnis, Kerry juga pernah menulis analisis ekonomi yang dimuat di Jakarta Globe.
Sebelum terseret dalam dugaan korupsi Pertamina, Kerry telah memiliki rekam jejak yang mentereng di berbagai perusahaan besar. Ia pernah menjabat sebagai:
- Komisaris Utama GAP Capital
- Presiden Direktur PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi
- Presiden Direktur PT Navigator Khatulistiwa
- Presiden Direktur Mandiri Arafura Limited
- Presiden Direktur KidZania Jakarta