RBG.ID- JAKARTA, Masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap cacar monyet, karen kasusnya terus mengalami peningkatan di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan.
Hingga 12 November 2023, telah tercatat ada sebanyak 44 kasus positif cacar monyet. Kondisi ini makin diperparah karena stok vaksin cacar monyet (mpox) masih terbatas dan mahal.
Untuk itu, salah satu solusi untuk mencegah infeksi virus langka dari hewan (zoonosis) ini yakni, dengan tidak melakukan hubungan seks yang berisiko terinfeksi cacar monyet.
"Saat ini vaksin sangat terbatas dan cukup mahal. Maka, yang terbaik menghindari praktik seks berisiko apalagi kalau mengetahui pasangan seks kita memiliki gejala mpox jangan melakukan hubungan seks dan segera isolasi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi.
Dia menjelaskan, kelompok berisiko terkena cacar monyet yang dimaksud mencakup orang yang melakukan seks dengan berganti-ganti pasangan dan memiliki banyak pasangan, terutama seks sesama jenis.
Baca Juga: Ada Program DMI IPB 2023, Pelaku UMKM di Ngajuk Siap Kembangkan Digitalisasi Produk
Umumnya, kasus cacar monyet sering terjadi akibat hubungan seks sesama jenis. Siti Nadia Tarmizi juga mengimbau kepada masyarakat apabila melihat atau merasakan gejala mpox untuk segera melakukan isolasi.
Selain itu, orang yang berisiko tinggi harus segera mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri mereka dari penyakit ini.
"Kalau kita ada gejala mpox segera lapor ke fasilitas kesehatan dan lakukan isolasi. Untuk yang beresiko perlu segera mendapatkan vaksinasi," kata dia.
Dia juga mengungkapkan, cacar monyet dapat menyebar ke provinsi lain karena penyakit ini bersifat menular.
Namun, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena penularan mpox jauh lebih lambat dibandingkan dengan COVID-19. Biasanya dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung, sehingga penyebarannya cenderung lebih lambat.