nasional

Rempang dalam Editorial (3), Lereng Bukit yang Masih Minus

Senin, 2 Oktober 2023 | 18:58 WIB
Hazairin Sitepu

Nelayan rajungan ini pun tidak mau berbicara tentang relokasi pendudukan Rempang. Satu kata pun. “Saya tiap hari di laut. Cari rajungan satu dua kilo,” katanya.

Baca Juga: Harga Mulai Rp. 200 Ribuan, Ini 5 Rekomendasi Hotel Ramah Kantong di Tengah Kota Jakarta

Soal Rempang memang ada semacam gerakan tutup mulut oleh warga tertentu, di Rempang atau pun Galang. Entah mengapa.

Rumah-rumah penduduk Dapur Tiga sebagiannya berada di atas laut. Tiang-tiangnya kebanyakan terbuat dari beton.

Antara rumah satu dengan lainnya dihubungkan oleh jembatan. Juga terbuat dari beton. Termasuk ke rumah nelayan rajungan itu.

Baca Juga: Dipolisikan, RS Kartika Husada Jatiasih Tegaskan Sudah Lakukan Tindakan Operasi Sesuai Prosedur

Kesulitan mendapat informasi tentang tempat relokasi penduduk Rempang, maka hanya ada dua pilihan tokoh di Kampung Dapur Tiga: ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW).

Metodologi mengumpulkan fakta atau informasi jurnalistik dalam perkara seperti Rempang ini memang mestinya dari bawah. Dari warga, secara acak.

Saya lalu bertemu Ketua RW Dapur Tiga Bapak Marzani, setelah mengetahui bahwa ketua RT di situ sedang berada di kebun. Lelaki berkulit putih itu pun berbicara apa adanya.

“Iya benar tempat relokasinya di Dapur Tiga. Tetapi sejak tiga hari lalu tidak ada lagi kegiatan di lokasi itu,” katanya.

Baca Juga: Anies Baswedan Hadir ke Posko Relawan Kebumen, Kunjungi Dua Ponpes Hingga Berziarah

Saya datang ke kawasan bakal tempat relokasi lebih dari seribu penduduk Pulau Rempang itu. Berada di lereng-lereng bukit.

Kontur tanahnya memang tidak rata. Masih hutan. Belum ada akses jalan yang memadai ke situ. Tetapi bila ditata sebagai perkampungan modern, kawasan itu kemungkinan akan menjadi bagus.
Saya memperkirakan membutuhkan waktu paling kurang satu tahun untuk membangun kawasan itu menjadi perkampungan penduduk yang layak.

Karena tidak cukup meratakan lereng-lereng itu. Tidak cukup membabat dan membuldoser hutan-hutan itu. Tidak cukup membuat akses jalan yang memadai ke kawasan itu.

Membangun perkampungan manusia tidak sekadar ada rumah. Lingkungan yang sehat sungguh diperlukan. Karena itu perlu membangun sistem lingkungan yang sehat itu.

Halaman:

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB