Menurutnya, Badan Geologi, BMKG, Pusat Studi Gempa Nasional, ITB, dan UGM terus berkolaborasi dalam kegiatan identifikasi sesar aktif untuk pemutakhiran peta sumber dan bahaya gempa Indonesia. Hanya saja memang sulit untuk mentargetkannya.
Baca Juga: Bucin Abis! Rendy Kjaernett Pasang Tato Wajah Syahnaz di Punggungnya, Lady Nayoan: Belum Puas?
"Target sulit dibuat karena wilayah Indonesai sangat luas. Belum lagi sumber gempanya tidak hanya di darat saja, tapi juga di laut yang butuh riset sungguh-sungguh, hati-hati, teliti, dan tentu membutuhkan dana yang cukup besar," ucapnya.
Ditambahkan Daryono, masih banyaknya sesar aktif yang belum terpetakan tentu cukup membahayakan.
Khususnya untuk mitigasi karena tidak tahu seperti apa sumber gempanya.
Baca Juga: Yakin Dipilih Prabowo, PKB Ingatkan Muhaimin Iskandar Tidak Boleh Lakukan Hal Ini!
Sementara itu, Endra Gunawan selaku Ahli Kegempaan dari ITB mengungkapkan, memetakan sumber gempa menjadi hal yang krusial.
Sebab, hal tersebut tentunya berkaitan untuk mitigasi. Hanya, untuk pemetaan sumber gempa tersebut memang ada beberapa hal krusial yang harus dilakukan.
Termasuk terkait pendanaan. Di mana, salah satunya dapat bersumber dari Kemendikbudristek atau BRIN.
Baca Juga: Rekayasa Lalulintas di Kota Bogor Kembali Berubah, Begini Reaksi Warga
"Jadi ini penting dilakukan. Apalagi kita ini negara dengan supermarket gempa bumi mulai dari sabang sampai Merauke. Karena itu kita perlu identifikasi lokasi-lokasinya di mana dan dampak potensinya akan seperti apa," bebernya. (gih)
Artikel Terkait
Ajaib! Seorang Pria Syria Berhasil Selamat Usai Tertimpa Reruntuhan Gempa Selama 3 Bulan
Cianjur Kembali Diguncang Gempa Bumi, Getaran Terasa Hingga Garut
Gempa Bumi Magnitudo 6,1 Guncang Pacitan, Terasa Hingga Yogyakarta dan Solo
Cianjur Kembali Diguncang Gempa Bumi, Segini Kekuatannya
Pagi Ini, Wilayah Cirebon Kembali Diguncang Gempa Bumi
Cianjur Kembali Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Segini Kekuatannya
Mojokerto Diguncang Gempa Bumi 4,6 SR, Terasa Hingga Pasuruan dan Surabaya