BMKG Ungkap Gempa Mojokerto Dipicu Aktivitas Sesar Aktif yang Belum Terpetakan

RBG.ID - Gempa bumi magnitudo 4,6 kedalaman 9 kilometer yang terjadi di Mojosari, Mojokerto pada Senin malam (19/6) diketahui dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.

Gempa bumi yang terjadi dengan jenis kerak dangkal tersebut juga tidak terletak pada jalur sesar Surabaya.

Hal tersebut berdasar keterangan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.

Baca Juga: Data Fakta Perjalanan RUU Kesehatan

"Ada beberapa yang menduga juga gempa Mojokerto ini dipicu patahan Watukosek; patahan Watukosek letaknya terlalu ke timur dari episenter gempa ini," terang Daryono melalui keterangan tertulis.

Menurut Daryono, episenter gempa Mojokerto yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser tersebut terletak di luar zona Sesar Kendeng, melainkan terletak di zona sepi seismisitas.

Namun, menariknya, berdasar catatan sejarah gempa merusak pernah terjadi di Mojokerto pada 1834 dengan intensitas mencapai VII-VIII MMI (Kerusakan berat).

Baca Juga: Sisa Kuota Dialihkan ke Seleksi Mandiri, Nilai UTBK Bisa Digunakan untuk Seleksi Mandiri

"Jadi, dalam peta tektonik dan peta geologi memang belum ada jalur sesar pembangkit gempa Mojokerto ini," ungkapnya.

Hingga saat ini, dikatakan Daryono, masih banyak sekali sumber gempa sesar aktif yang belum terpetakan di wilayah Indonesia.

Termasuk khususnya di Jawa Timur.

Baca Juga: Viral! Akibat Ban Mobil Pecah, Puluhan Kambing Tergeletak di Pinggir Jalan Tol Ngawi-Solo

Bahkan, gempa merusak dan mematikan seperti gempa yang terjadi di Cianjur pada 2022 dan gempa di Ambon pada 2020 pun dibangkitkan oleh sesar yang belum terpetakan jalurnya.

Namun, meskipun begitu, lanjut Daryono, para ahli geologi gempa hingga saat ini terus melakukan kajian identifikasi jalur-jalur sesar aktif.