RBG.ID – Belakangan ini wilayah Jabodetabek ( Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) terasa semakin panas dan membuat gerah.
Nurul Izzah selaku Subbidang Prediksi Cuaca Pusat Meteorologi BMKG menjelaskan bahwa fenomena itu bisa terjadi karena tingkat kelembaban udara yang rendah.
Kelembapan udara yang rendah disertai dengan suhu cuaca di atas ataupun di bawah 40 derajat Celcius membuat tingkat kegerahan yang dirasakan tubuh lebih meningkat.
Baca Juga: Lihat Daftar Peserta OSN SD tahun 2023 tingkat Provinsi Bidang IPA di Luar Negeri hingga Jakarta
"Jadi walaupun suhunya misal 35 derajat, tapi kelembaban udaranya itu rendah, kering, maka akan terasa lebih hangat yang dirasakan lebih tubuh kita," jelas Nurul saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (1/6).
Hal itulah yang belakangan ini terjadi di wilayah Jabodetabek.
Ia menuturkan bahwa rata-rata kelembaban udara di Jabodetabek di bawah angka 50.
"Iya kelembaban relatifnya itu rendah, kering," ujarnya.
Meski demikian, Nurul menyatakan bahwa suhu dan kelembaban yang terjadi kini masih tergolong normal dan tidak termasuk dalam kategori ekstrem.
Cuaca esktrem itu terjadi bila temperatur udara kurang dari 15 derajat Celcius atau lebih dari 35 derajat Celcius.
Baca Juga: V BTS Tampil dengan Rambut Blonde, Pertanda Album Debut Solonya Semakin Dekat
Selain itu, dikatakan hujan ekstrem jika sudah masuk pada curah hujan lebih dari 100 mm per jam.
Di sisi kelembaban udara yakni kurang dari 40 persen, dan kecepatan angin lebih dari 45 km per jam.
Artikel Terkait
5 Calon Klub Baru Marco Asensio pada Musim Panas 2023
WMO Peringatkan Penduduk Dunia Jika Antara 2023 Hingga 2027 Akan Ada Kenaikan Panas Bumi Tertinggi
NewJeans Dikonfirmasi Siap Comeback dengan Album Baru di Musim Panas 2023 Mendatang
Panas 41 Derajat Celsius Akan Sambut 7.510 CJH Kloter Pertama yang Berangkat ke Arab Saudi Hari Ini
Warga Diminta Waspada dan Saling Menjaga, BMKG Deteksi Ada 29 Titik Panas yang Tersebar di Kaltim