RBG.ID - Proses evakuasi korban tanah longsor Natuna terhambat akibat lokasi kejadian yang terpencil dan kondisi cuaca yang tidak stabil memengaruhi proses pencarian.
Diketahui, bencana longsor terjadi di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau pada Senin (6/3/2023) akibat hujan terus menerus.
Bangunan yang tertimbun sebanyak 27 dengan rincian 26 rumah dan 1 buah surau. Kondisi terkini di lokasi musibah atau Pulau Serasan secara keseluruhan masih terkendala sinyal.
Baca Juga: Longsor di Natuna, 12 Korban Meninggal Berhasil Diidentifikasi
Sedangkan untuk listrik juga mengalami kendala, hanya sebagian daerah listrik menyala karena jaringan listrik terputus akibat terjangan longsor.
Meski terkendala jaringan internet, informasi terkait korban rutin dirilis Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna melalui Posko Pusat Informasi Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur di Kantor Desa Tanjung Setelung, Serasan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan, penanganan bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) dilakukan secara maksimal.
"Kejadian longsor di Natuna mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat," kata Suharyanto.
Baca Juga: Melihat Lahan Reklamasi Milik Pelindo, Lokasi Depo BBM Pertamina Plumpang yang Baru
Kepala BNPB Suharyanto bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad tiba di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Natuna, Selasa (7/3), menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dari Jakarta.
Setibanya di Natuna, Suharyanto langsung menggelar rapat untuk memberikan arahan kepada gubernur, komandan korem, Kapolda, serta seluruh forkopimda atau perangkat daerah lainnya yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban tanah longsor di Pulau Serasan.
Evakuasi harus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara.
Baca Juga: Sebanyak 1.216 Orang Mengungsi Akibat Longsor Di Serasan Natuna
"Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak, makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi," ujar Suharyanto.
Dia juga meminta masyarakat yang saat ini berada di pengungsian kebutuhan sehari-harinya terjamin, baik berupa sandang, papan dan pangan.
"Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai," tegas Suharyanto.
Suharyanto bersama Gubernur Ansar akan menuju Pulau Serasan menggunakan kapal laut setelah tiba di Natuna. Namun karena kondisi cuaca dan jarak tempuh yang jauh akhirnya dalam rapat diputuskan ditunda menjadi Rabu (8/3).
Baca Juga: Tanah Longsor Melanda Natuna, Ada Puluhan Orang Tewas
"Kita harus cepat untuk membawa personel dan peralatan ke Pulau Serasan karena kondisinya darurat, semua armada yang memungkinkan untuk turun akan kita kirim ke sana," ucap Ansar.
Gubernur Ansar bergerak cepat mengirimkan bantuan logistik sebanyak 200 paket setelah kejadian longsor di Serasan, Senin (6/3).
Setiap paket berisi mi instan 2 dus, sarden 5 kaleng, minyak goreng 5 kilogram, gula 2 kilogram, teh 2 kotak, Susu bubuk 2 kotak, peralatan mandi 1 paket, peralatan makan 1 paket, dan peralatan masak 1 paket. (jpc)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
Erick Thohir Resmi Berhentikan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Ini Penggantinya
Xiaojun WayV dan Ahn Hyungseob TEMPEST Terpilih Menjadi MC Baru The Show
Jalan Gondang Kel.Cimuning Semakin Parah, Warga Harap Ada Respon Positif Pemerintah Bekasi
Imbas Trail Adventure, Bunga Edelweis Rawa di Ranca Upas Hampir Punah, Mang Uprit: Seharusnya Kalian Paham
Jadwal Tayang Penentuan ke Perempat Final Grup C Piala Asia U-20 2023 Hari Ini!